Kebutuhan warga Jakarta yang mendambakan layanan transportasi yang cepat, praktis dengan berbagai kemudahannya, membuat go-jek menjadi primadona. Tak hanya Jakarta, Go-jek juga hadir diberbagai kota lainnya di Indonesia. Dan seperti apa kisah-kisah para drivernya? Berikut kami sajikan kisah inspiratifnya.
- Furi, driver ojek online tembus rekor pemasukan 10 Juta per Bulan.
Sebelum bergabung dengan ojek online, Furi bekerja di berbagai perusahaan, mulai dari pekerja proyek bangunan sampai buruh pabrik garmen. Furi mengakui bahwa sejak bergabung dengan go-jek, banyak hal yang berubah dari hidup dia dan keluarganya, “Sampai sekarang saya merasa betah banget gabung. Banyak pengalaman menarik, misalnya sewaktu mengantar CEO salah satu TV nasional Indonesia sampai lobi kantornya. Yang juga paling terasa sih soal kesejahteraan. Jauh banget dibandingkan dengan dulu. Hutang yang sudah bertahun-tahun lamanya akhirnya bisa terbayar. Biaya untuk anak istri juga jadi lebih dari cukup,” jelas Furi.
Ia juga merupakan driver go-jek yang pernah memecahkan rekor pemasukan tertinggi, yaitu sekitar 10 juta dalam satu bulan. “Sampai sekarang pun tiap bulan saya masih dapat pemasukan sekitar 9 jutaan. Asalkan kita rajin-rajin saja kerjanya. Sehari bisa mengantar 15 orang, pemasukan sekitar 350-400 ribu sehari, tapi waktu tetap fleksibel. Saya nyaman aja bisa mengatur waktu kerja sendiri, di sela sela bekerja tetap sempat pulang, bahkan tidur siang di rumah,” tambahnya.
- Nuridah, Berhasil Kuliahkan Anak di Kampus Terkemuka
Sosok Nuridah memang inspiratif. Gigih sebagai single parent untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya, Ibu Nuridah juga sampai saat ini masih aktif sebagai driver go-jek. Kerja kerasnya ini membuahkan hasil, anaknya yang pertama kini sudah kuliah di Universitas Indonesia, dan anaknya yang kedua kini telah memasuki SMA. "Saya senang bisa menyekolahkan anak saya sampai kuliah, dan anak-anak saya sama sekali tidak malu dengan pekerjaan ibunya, malah suka mempromosikan go-clean kepada teman-temannya. Sampe beberapa kali saya juga pernah membersihkan kosan temannya,” cerita Nuridah.
- Wiliam Richard Roy Rawung, Pengacara yang Jatuh Cinta dengan Jaket GO-JEK
Beberapa kali kita lihat di social media atau bahkan mendengar sendiri ketika kita menjadi penumpang, ada juga driver yang berasal dari kalangan berpendidikan ikut bergabung ke perusahaan seperti gojek. Salah satunya adalah Wiliam Richard Roy Rawung. Laki-laki berusia 47 tahun tersebut ternyata memiliki latar belakang pendidikan di bidang hukum. Bahkan, dia memiliki firma hukum sendiri, yakni Rawung’s Law Office. Dia mengatakan firma hukum itu sudah beroperasi selama 12 tahun.
Papi Roy, demikian biasa dia disapa, sudah setahun terakhir ini menjadi driver ojek online. Apa pasal yang membuat dia tertarik bergabung jadi driver ojek online? “Karena go-jek kan perusahaan Indonesia, saya sendiri tergolong Indonesia Freak,” kata Roy sambil tersenyum. Saking nasionalisnya, Roy pun berikrar untuk tidak pergi ke luar negeri sampai berhasil mengunjungi seluruh provinsi di Indonesia. Saat ini, dia sudah pernah menginjakan kaki di 28 provinsi.
- Rizky, Relawan Driver GO-JEK Yang Gagas #GerakanBersihRanjauPaku
Pria berusia 32 tahun yang sudah lebih dari setahun menjadi driver go-jek ini adalah salah satu driver ojek online pencetus tim relawan go-jek yang menjadi penggagas aksi sosial dengan hashtag #GerakanBersihRanjauPaku. Menurut Rizky, awal mula gerakan simpatik ini muncul karena banyaknya pengendara motor dan mobil yang sering menjadi korban ranjau paku, termasuk rekan srikandi driver dan penumpangnya yang pada Februari lalu menjadi korban. Lama kelamaan, makin banyak rekan driver yang bergabung dengan #GerakanBersihRanjauPaku.
“Banyaknya korban dari penebaran ranjau paku yang tidak bertanggung jawab membuat –rekan rekan driver banyak yang prihatin sehingga muncul inisiatif untuk membersihkan ranjau paku. Hingga saat ini yang sering ikut bersih-bersih ranjau paku sekitar 10-25 orang per kegiatan, bahkan ada juga yang bukan driver ojek online ikutan bantu,” kata dia. Bahkan, gerakan simpatik yang bersifat lokal tersebut terdengar hingga kota lain seperti Depok, Tangerang, Bandung dan kota besar lain dimana go-jek beroperasi.
- Driver Go-jek Dengan Rating Tertinggi Di Sumatera
Munculnya transportasi berbasis aplikasi, rupanya mendatangkan berkah bagi Andrio. Sejak bergabung dengan ojek online, Andrio kini tidak lagi pusing untuk kebutuhan sekolah anaknya. Bahkan ia kini dapat menabung sedikit demi sedikit untuk mempersiapkan masa depan anaknya. Pria berusia 35 tahun ini mengatakan sebelum bergabung dengan ojek online, ia selalu dipusingkan oleh kebutuhan rumah tangga mengingat pendapatan yang diperolehnya tidak mencukupi. Saat ini ia bersyukur karena kebutuhan rumah tangganya tercukupi, "alhamdulillah sejak di go-jek, kebutuhan-kebutuhan lainnya terpenuhi," ucapnya.
Ayah dari satu anak ini mengaku kini ia dapat leluasa mengatur waktu, "Kalau diperusahaan khan terikat waktu, pak. Dan hasil yang kita dapat tidak mengalami perubahan karena telah ditentukan. Sedangkan di Go-jek, waktunya kita yang atur. Dan pendapatan tergantung dari kegigihan kita,” ujarnya.