Pasar Saham Eropa Menguat Ditopang Penguatan Harga Minyak

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 28 Oktober 2016 | 13:50 WIB
Pasar Saham Eropa Menguat Ditopang Penguatan Harga Minyak
Suasana bursa saham Frankfurt, Jerman. [Antara/Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (27/10/2016) ditutup naik sebesar 17 poin atau 0,32 persen ke level 5.416 setelah bergerak di antara 5.403-5.427. Sebanyak 142 saham naik, 159 saham turun, 97 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp9.008 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net sell) Rp59 miliar.

Pasar Amerika ditutup melemah pada hari Kamis seiring investor mencerna sejumlah hasil laporan earnings dan data ekonomi, sementara harga obligasi di se-luruh dunia mengalami penurunan. Dow Jones berfluktuasi naik turun, sebelum ditutp turun sekitar 30 poin. S&P juga berada dekat level flat hampir sepanjang sesi perdagangan, sebelum ditutup melemah 0.3 persen.

"Sementara Nasdaq ditutup melemah, turun sekitar 0.65 persen," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, dalam keterangan resmi, Jumat (28/10/2016).

Pasar Eropa ditutup menguat seiring fokus investor terhadap earnings dan penguatan harga minyak diatas 50 Dolar AS per barel pasca meningkatnya optimisme pasar terhadap kesepakatan OPECuntuk membatasi produksi minyak sebesar 4 persen. FTSE ditutup dengan penguatan 0.41 persen di level 6986.57. DAX juga ditutup menguat tipis 0.07 persen di level 10717.08.

"Penguatan ini juga terjadi di saham Deutsche Bank yang ditutup menguat 0.6 persen diikuti oleh penguatan Barclays sebesar 4.8 persen saat pe-nutupan," ujar Hans.

Meski Bank Dunia menyatakan tingkat kemudahan berusaha di Indonesia membaik, hal itu belum tercermin dari realisasi investasi yang masuk. Bank Dunia pekan ini menaikkan ranking Kemudahan Berusaha atau ease of doing business Indonesia 15 peringkat ke peringkat 51. Hingga akhir triwulan III 2016, Badan Koordinasi Pe-nanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi pertumbuhan investasi Indonesia hanya sebesar 10,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Tren pertumbuhan terlihat melambat jika melihat pada triwulan I-2016 tumbuh 17,58 persen year on year, dan pada triwulan II menjadi 12,2 persen. Semakin baik peringkat tingkat kemudahan berusaha maka daya tarik Indonesia di mata investor meningkat. Tetapi rupanya masih banyak hal yang memengaruhi investor untuk merealisasikan investasinya di Indonesia. Realisasi investasi di triwulan III biasanya selalu mengalami kenaikan. Jika kita ambil contoh pada tahun lalu, pertumbuhan realisasi investasi di triwulan III mencapai 17 persen. Angka itu meningkat dari dua triwulan sebelumnya, yaitu pada triwulan I tumbuh 16,89 persen dan triwulan II sebesar 16,27 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI