Investasi Infrastruktur RI di Malaysia Ada 98 Proyek

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 28 Oktober 2016 | 06:41 WIB
Investasi Infrastruktur RI di Malaysia Ada 98 Proyek
Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat negara meninjau proyek LRT di Jakarta, Jumat (30/9/2016). [Dok Biro Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Investasi 98 proyek manufaktur Indonesia di Malaysia yang hingga Desember 2015 mencapai 588,6 miliar dollar AS telah menyediakan kesempatan kerja lebih dari 14.000 orang di negeri jiran itu.

"Mayoritas proyek-proyek industri makanan, kimia dan produk-produk kimia, produk dasar baja, produk plastik, kayu dan produk-produk kayu," ujar Chief Executive Officer Of Malaysia Invesment Development Authority (MIDA), Dato' Azman Mahmud di Kuala Lumpur, Jumat (28/10/2016).

Dia mengatakan perusahaan-perusahaan Indonesia yang telah berinvestasi dan beroperasi di Malaysia adalah Musim Mastika Oils and Fats, Rajawali Group, Eco Tower, Sinar Mas Group, Vance Bioenergy dan Sido Bangun.

"Perusahaan Malaysia juga mendirikan pabriknya di Indonesia," ujar Dato'.

Menurut statistik BKPM, total investasi Malaysia 3.1 miliar dollar AS. Ini investasi asing terbesar kedua setelah Singapura sebesar 5.9 miliar dollar AS," katanya.

Dia mengatakan investasi Malaysia terutama di sektor konstruksi, industri makanan, perkebunan dan perbankan.

Perusahaan Malaysia yang telah berinvestasi di Indonesia adalah Sime Darby (PT Minamas), TDM (PT Rafi Kamajaya Abadi), Kuala Lumpur Kepong Berhad (KLK) (PT Langkat Musantara Kepong, PT Karya Makmur Abadi & PT Mulia Agro Permai).

Kemudian Scomi Oilfield Services (PT OMS Oilfield), Takaful Malaysia (PT Syarikat Takaful Indonesia), CIMB Group (CIMB Niaga) dan Maybank Group (BII Maybank).

"Enam tahun yang lalu (2010 - 2015) Foreign Direct Investment (FDI) dari anggota ASEAN ke dalam pertumbuhan ekonomi Malaysia dari 526 juta dollar AS pada 2010 ke 2.2 miliar dollar AS pada 2015. Andil investasi ASEAN dalam FDI bertambah dari enam persen pada 2010 ke 24 persen pada 2015," katanya.

Dato' Azman Mahmud mengharapkan perusahaan Indonesia meningkatkan ekspansi bisnisnya ke Malaysia dan pada waktu yang sama perusahaan Malaysia memperluas investasinya ke Indonesia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI