Masyarakat di Indonesia memiliki dua konsentrasi pengeluaran terbesar yakni properti dan pendidikan. Namun menariknya, responden yang merupakan masyarakat Indonesia 60,5 persen lebih aktif mencari properti dibandingkan pendidikan.
Sementara dalam kurun waktu enam bulan ke depan 33,5 persen berencana akan membeli properti.
CEO Rumah123.com Ignatius Untung menjelaskan, selain properti, pendidikan jadi jenis pengeluaran lainnya sebanyak 22,2 persen, beli kendaraan 12,8 persen, menikah 10,4 persen, liburan 9,1 perae dan lainnya 11,9 persen.
"Ini memang menarik sekali. Ternyata masyarakat zaman sekarang lebih tertarik berinvestasi di properti. Karena kenaikan harga cukup menjanjikan sekitar 10 persen per tahunny," kata Untung saat ditemui di kantor Rumah123, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Namun, untung menjelaskan, semua ini bergantung pada penghasilan masyarakat. Jika masyarakat yang memiliki penghasilan dibawah Rp5juta pasti akan berpikir pendidikan lebih dulu dibandingkan properti.
"Karena mereka berpikir belum sanggup memenuhi cicilan. Kalau yang diatas Rp5 juta tidak memikirkan pendidikan dulu," katanya.
Sedangkan untuk suami dan istri dalam rumah tangga sama-sama menjadi pihak yang paling banyak berinisiatif mencari properti.
Sekitar 70,8 persen laki-laki sebagai yang paling aktif, sementara perempuan memiliki pendapat lebih merata.