Pertumbuhan DPK BRI Diatas Rata-rata Industri Perbankan

Selasa, 25 Oktober 2016 | 13:15 WIB
Pertumbuhan DPK BRI Diatas Rata-rata Industri Perbankan
Kantor Pusat BRI di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (12/3/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dari sisi pendanaan, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk juga berhasil menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK)-nya dengan baik. Hingga akhir bulan September 2016, DPK BRI tumbuh sebesar 8,8 persen yoy menjadi sebesar Rp665,5 triliun.

"Capaian ini di atas rata-rata industri perbankan sebesar 5,6 persen per Agustus 2016," kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Adapun dari total DPK yang berhasil dihimpun, sebanyak 57,6 persen dalam bentuk (Current Account Saving Account/ CASA) atau dana murah seperti Giro dan Tabungan yang tumbuh sebesar 11,7 persen yoy atau menjadi Rp. 383,4 triliun. Adapun komposisi sebesar 42,4 persen dalam bentuk deposito tercatat tumbuh sebesar 5,3 persen yoy atau menjadi Rp282,1 triliun.

"Dengan komposisi yang seperti itu, Bank BRI berhasil menurunkan COF-nya dari yang sebelumnya 4,3 persen di Triwulan III tahun 2015 menjadi 3,9 persen di Triwulan III tahun 2016," ujar Asmawi.

Sementara itu, sepanjang triwulan III tahun 2016, pertumbuhan fee based income tercatat sebesar 25,9 persen yoy menjadi Rp6,6 triliun. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan fee yang berasal dari jasa administrasi kredit sebesar 113,6 persen yoy menjadi Rp740 miliar, kemudian diikuti oleh fee yang berasal dari transaksi trade finance yang tumbuh sebesar 58,8 persen yoy menjadi Rp614 miliar. 

"fee yang berasal dari transaksi e-banking sebesar Rp1,6 triliun atau tumbuh sebesar 42,2 persen yoy, dan fee yang berasal dari jasa kegiatan perbankan lainnya (non kredit)," tutup Asmawi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI