Mendukung ekonomi kerakyatan seperti Presiden Jokowi, Azwar juga menerapkannya di wilayahnya. Sampai saat ini, Azwar tak pernah mengizinkan pusat perdagangan dan retail modern dibangun di Banyuwangi. "Sebentar lagi ada, tapi syaratnya minimal 4 km dari pasar tradisional," ujarnya. Dia juga mendirikan pusat perdagangan usaha kecil menengah di Banyuwangi.
Karena itulah, tutur Azwar, peningkatan per kapita Banyuwangi meningkat meningkat menjadi Rp33,7 Juta per orang per tahun di tahun 2015dari sebelumnya yang hanya 14,7 juta. Tingkat kemiskinan di Banyuwangi berhasil ditekan hingga 9,93 persen dari angka 20 persen sebelum 2010. Tingkat investasi di Banyuwangi menjadi nomor 3 di Jatim setelah Surabaya dan Gresik.
"Padahal Banyuwangi hanya ring tiga di Jawa Timur, berbeda dengan dengan Surabaya dan Gresik yang merupakan ring 1," ujar Azwar.
Pemaparan Azwar disampaikan di Rembuk Nasional dengan tema “Bergegas Membangun Indonesia”. Perhelatan itu dalam rangka merayakan genap dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pada 20 Oktober lalu. Rembuk nasional menjadi ajang pertemuan para praktisi, akademikus, analis, asosiasi, NGO, budayawan, seniman, awak media, dan masyarakat umum.
Rembuk nasional merupakan bentuk kepedulian masyarakat dalam menyatukan semangat positif untuk membangun Indonesia. Selanjutnya, kegiatan ini merupakan upaya mengatasi ketertinggalan dan upaya menghadapi tantangan regional maupun global, serta menuntaskan program pemerintah secara berkesinambungan.
Acara rembuk nasional akan dihelat di Grand Sahid Hotel Jakarta pada Senin (24/10/2016) dan direncanakan melibatkan 700 lebih peserta. Dalam acara itu, peserta akan terbagi atas tujuh kelompok diskusi yang membicarakan prioritas utama pembangunan pemerintahan Jokowi-Kalla.
Ketujuh kelompok diskusi itu meliputi pembahasan bidang ekonomi, bidang politik, hukum, dan keamanan, bidang kemaritiman dan sumber daya, bidang pariwisata dan industri kreatif, masalah infrastruktur, konektivitas dan lingkungan hidup, masalah kebudayaan, serta pendidikan vokasi.