PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk membukukan aset sebesar Rp197,3 triliun atau tumbuh 18,8 persen dari posisi sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp166 triliun. Sementara rata-rata industri perbankan, aset hanya tumbuh pada kisaran 6,2 persen.
"Kredit dan Pembiayaan tumbuh 16,9 persen dari Rp131,6 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp153,8 triliun pada 30 September 2016," kata Direktur Utama BTN Maryono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/10/2016).
Capaian tersebut tumbuh lebih baik daripada rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang berada pada kisaran 6,8 persen. BTN sendiri memprediksi pertumbuhan kredit mereka akan terus tumbuh sampai akhir 2016.
Disisi lain, dana pihak ketiga (DPK) BTN tumbuh 18,5 persen dari Rp124,5 triliun pada kuartal III tahun 2015 menjadi Rp147,5 triliun pada kuartal III tahun 2016. Pertumbuhan DPK yang tertinggi berasal dari prodk giro. "DPK BTN tumbuh diatas rata-rata industri perbankan nasional pada Agustus 2016 yang mencapai 5,6 persen," ujar Maryono.
Adapun pendapatan bunga BTN pada kuartal III 2015 mencapai Rp11,4 triliun dan meningkat menjadi Rp12,8 triliun di kuartal III 2016 atau tumbuh 12,8 persen. "Sedangkan net interest income BTN tercatat mencapai Rp5,5 triliun pada kuartal III 2016 atau meningkat 12,9 persen dibandingkan posisi yang sama pada tahun 2015 sebesar Rp5,0 triliun," tutup Maryono.