PT Bank Maybank Indonesia Tbk mencatat laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali sebesar Rp1,3 triliun pada kuartal III 2016. Capaian ini meningkat 118,4 persen dari Rp592,2 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama Maybank Indonesia, Taswin Zakaria dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (24/10/2016) menyatakan bahwa pertumbuhan yang sehat pada pendapatan bunga bersih (NII), pertumbuhan pendapatan non bunga (fee based income), upaya pengelolaan biaya secara berkelanjutan dan pencapaian kinerja perbankan syariah memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja secara menyeluruh pada periode itu.
Taswin memaparkan peningkatan NII sebesar 14,8 persen menjadi Rp5,5 triliun pada September 2016 dari Rp4,8 tirliun pada periode sama tahun lalu. Kenaikan NII didorong kedisiplinan Bank dalam penetapan bunga pinjaman dan pengelolaan pendanaan secara aktif. Perseroan juga mencatat peningkatan pada marjin bunga bersih (NIM) dari 4,8 persen pada September 2015 menjadi 5,1 persen pada September 2016.
"Bank terus menunjukkan peningkatan operasional dalam periode sembilan bulan. Kinerja bisnis inti kami meningkat signifikan selaras dengan upaya pngelolaan risiko dan biaya yang ketat serta kedisiplinan dalam penentuan 'pricing' dan pertumbuhan. Kami optimistis dapat menutup tahun keuangan 2016 dengan hasil yang baik," katanya.
Sementara itu tercatat, pendapatan non bunga (fee based income) Bank naik sebesar 21,4 persen dari Rp1,6 triliun pada September 2015 menjadi Rp1,9 triliun pada September 2016.
"Kenaikan pendapatan non bunga diperoleh dari fee bancasurrance dari kemitraan baru dengan Allianz, fee terkait tresuri, administrasi pinjaman dan ritel, serta jasa lain yang diberikan Bank," paparnya.
Taswin Zakaria juga menyampaikan kinerja laba bersih perbankan syariah pada kuartal III 2016 naik 43,9 persen menjadi Rp344 miliar. Total pembiayaan tumbuh 39,3 persen dari Rp8,1 triliun pada September 2015 menjadi Rp11,3 triliun pada September 2016.
Sementara total simpanan tumbuh 80,3 persen dari Rp5,6 triliun menjadi Rp10,1 triliun. Tercatat, total aset perbankan syariah naik 33,5 persen menjadi Rp17,8 triliun, memberikan kontribusi 10,9 persen dari total aset Bank. (Antara)