Mitra Pinasthika Mustika Bidik Laba Tumbuh 20 Persen Akhir 2016

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 24 Oktober 2016 | 12:51 WIB
Mitra Pinasthika Mustika Bidik Laba Tumbuh 20 Persen Akhir 2016
Produk otomotif PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. [mpmgroup.co.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) membidik pertumbuhan laba bersih 20 persen sampai akhir tahun ini. Jadi, laba bersih ditargetkan mencapai Rp342 miliar, dari Rp285 miliar di tahun sebelumnya. MPMX juga menargetkan pendapatan bisa tumbuh 10 persen menjadi sekitar Rp18,30 triliun sampai akhir 2016.

Akhir tahun lalu, pendapatan MPMX mencapai Rp 16,64 triliun. Management MPMX mengatakan, tahun ini MPMX menganggarkan capital expenditure (capex) hingga Rp 900 miliar, yang diambil dari kas internal perusahaan. MPMX menyerap 80 persen dari total capex per akhir September. Alokasinya seperti untuk keperluan pendanaan di bisnis rental, penyelesaian pabrik oli Federal, serta penguatan distribusi produk kendaraan roda dua.

Pabrik baru Federal Lubricants akan mampu memproduksi pelumas dengan kapasitas 100 juta liter per tahun dengan merek Federal Oil dan Federal Mobil. Pabrik ini akan masuk proses uji coba produksi di akhir 2016. MPMX berharap dapat ekspansi lebih gencar pada tahun depan. Meski fundamental memang masih was-was, tapi di tahun 2017 MPMX akan ekspansi di lini yang dapat memberikan margin lebih tinggi. MPMX mau masuk ke lini baru pada kuartal pertama atau kedua. Bisnis baru ini masih ada di sektor otomotif. MPMX juga akan tetap fokus pada pasar ritel MPMX membantah rumor yang beredar bahwa MPMX ingin melepas merek Nissan dan Datsun.

"Kami memprediksi optimisnya Management MPMX untuk tahun 2016 bisa tercapai. Dengan mulai pulihnya pasar otomotif di Indonesia, MPMX bisa mengambil peluang dari mulai pulihnya pasar otomotif," kata Analys Recapital Securities, Adi Kiswoyo Joe, dalam keterangan resmi, Senin (24/10/2016).

SIDO Habiskan Dana IPO di Tahun Depan

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berencana menghabiskan dana hasil initial public offering (IPO) tahun depan. Dana itu akan digunakan sebagai belanja modal, yakni sekitar Rp105 miliar.

Management SIDO mengatakan, hingga Juli, dana IPO tersisa Rp251 miliar. Sebesar 50 persen akan digunakan di semester kedua ini. Adapun sisanya masuk alokasi belanja modal 2017. Sebesar 50 persen belanja modal dari dana sisa IPO. Jadi akan dihabiskan tahun depan. SIDO akan memakai mayoritas dana itu untuk proyek perluasan pabrik di Jawa Tengah, khususnya untuk mesin produksi dan bangunan. SIDO masih yakin pembangunan pabrik tidak akan molor dari target, yakni pertengahan 2017.

Dengan rampungnya pabrik itu, bisnis SIDO berpotensi meningkat. Target SIDO tahun depan masih konservatif, tumbuh 15 persen, masing-masing untuk pendapatan dan laba. SIDO juga berharap ekspor tumbuh dan kontribusinya bisa mencapai 5 persen dari saat ini sekitar 2 persen. SIDO melaksanakan IPO pada Desember 2013 dengan harga saham perdana Rp 580 per saham. Dari aksi ini, SIDO meraih dana Rp844 miliar.

Ekspansi SIDO pada tahun depan masih terbilang minim. SIDO belum akan menghimpun pendanaan untuk tahun depan. SIDO juga berniat menjual saham treasury pada 25-24 Oktober 2016, yakni sebanyak 259,8 juta saham.

"Ekspansi SIDO masih bisa berjalan di tahun 2017 mendatang dengan masih adanya sisa dana IPO. Dengan akan dilepasnya saham treasury maka SIDO akan mendapatkan uang cash lagi yang bisa
digunakan sebagai tambahan capexnya. Sehingga diharapkan ke depannya SIDO bisa lebih meningkatkan lagi pendapatan dan net profitnya," tutup Adi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI