DPR: Pemanfaatan Energi Panas Bumi Baru Lima Persen

Senin, 24 Oktober 2016 | 11:52 WIB
DPR: Pemanfaatan Energi Panas Bumi Baru Lima Persen
Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Gunung Salak di Bogor, Jawa Barat, yang berkapsitas 180 Megawat. Fasilitas ini memperkuat sistem kelistrikan PLN Jawa-Bali (Antara/Adimaja).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan, pengembangan Energi Baru Terbarukan hingga saat ini masih sangat minim. Padahal Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam EBT.

"Salah satu EBT yang melimpah yang dimiliki Indonesia itu panas bumi. Tapi pemanfaatannya baru sekitar lima persen. Jadi ini sayang sekali kalau tidak dikembangkan," kata Agus dalam diskusi  di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (24/10/2016).

Oleh karena itu, lanjut Agus, pihaknya mendorong pemerintah untuk dapat mengembangkan potensi-potensi EBT di Indonesia. Agar pemerintah tak lagi hanya mengandalkan sumber daya fosil yang semakin menipis.

Selain itu, DPR juga akan melakukan kerjasama dengan pemerintah untuk menyiapkan regulasi yang tepat dengan dilengkapi inovasi teknologi sehingga potensi-potensi energi terbarukan di Indonesia bisa dimanfaatkan dengan optimal.

"DPR akan mendorong pemerintah untuk mengembangkan EBT agar masyarajat tidak bergantung pada penggunaan energi fosil. Dengan disepakatinya Paris agreement tentang kesepakatan negara-negara menahan laju kenaikan suhu bumi maka tren energi dunia beralih menuju energi rendah karbon dengan energi terbarukan," ungkapnya. 

Dalam diskusi soal EBT ini dihadiri oleh empat menteri kabinet kerja Jokowi-JK, yakni, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Wamen ESDM Arcandra Tahar, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Riset dan Teknologi M Nasir, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI