World Bank Dukung Pengembangan Danau Toba dan Borobudur

Sabtu, 22 Oktober 2016 | 15:00 WIB
World Bank Dukung Pengembangan Danau Toba dan Borobudur
Danau Toba di Sumatera Utara (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Portofolio pariwisata Indonesia makin konkret dan dipercaya oleh lembaga finansial dunia. Hal itu tergambar dalam rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga, dengan World Bank, yang dipimpin Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) di kantornya.

Infrastruktur tiga destinasi prioritas dari 10 Bali Baru yang tengah diseriusi Kementerian Pariwisata bakal didukung oleh Bank Dunia. Ketiganya adalah Danau Toba-Sumatera Utara, Borobudur- Joglosemar (Yogyakarta-Solo-Semarang), dan Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Wapres langsung menanggapi rencana tersebut dengan membahas rencana skema bantuan World Bank untuk percepatan pembangunan infrastruktur menuju ke destinas-destinasi kelas dunia itu.

"Oke, bagus. Progress yang dipaparkan sudah memuaskan, tinggal implementasi di lapangan," sebut JK melalui media sosial.

Orang nomor dua di Republik ini berharap, infrastruktur pendukung pariwisata dapat segera dikerjakan, agar sektor ini segera bisa melahirkan destinasi kuat untuk wisatawan. Rapat tim koordinasi pembangunan pariwisata lintas sektor di kantor wapres, pada 21 Oktober 2016 itu juga dihadiri oleh Mr Rodrigo, Kepala Perwakilan World Bank untuk Indonesia.

"Oke, bagus! Apapun yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat harus sesuai dengan masterplan, dikoordinasikan ke Kemenpar dan bangun sesuai kebutuhannya!" lanjut JK.

Dalam forum tersebut, Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan “Single Vision and Framework” untuk 3 destinasi pariwisata prioritas. Paparan dilanjutkan oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Sri Hartanto dalam tema “Masterplan dan Development Plan Destination Infrastructure."  

Pembangunan 3 Destinasi Prioritas Dimulai Januari 2017
Hadir pula dalam kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BKPM, Thomas Lembong, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Menteri PUPR diwakili oleh Sri Hartono, Dirjen Cipta Karya, Rido Matari, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, dan Kepala BAPPENAS diwakili oleh Kennedy Simanjuntak, Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan.

"Program Pembangunan 3 Destinasi Pariwisata Prioritas itu sendiri sudah akan dimulai pada Januari 2017 dengan pendanaan dari APBN, APBD I, dan APBD II sekitar Rp 1 triliun. Secara paralel, program akan melaksanakan penguatan visi dan kerangka pengembangan 3 destinasi pariwisata  prioritas (Agustus-November 2016; Kementerian Pariwisata)," kata Arief.

Selain itu, ada penyusunan Integrated Tourism Master Plan (mulai Februari 2017; Kementerian PUPR, dibawah arahan tim koordinasi), yang akan menjadi panduan untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018.

Dukungan World Bank, menurut menpar, berupa pencairan dana Project Preparation Fund (PPF) sekitar US$ 6 juta per-Januari 2017, loan signing sekitar US$ 200 juta dilakukan per-Juni 2017, dan pinjaman efektif per-Juli 2017.

REKOMENDASI

TERKINI