Dalam hal keterbukaan informasi, masyarakat di Pulau Miangas lebih mudah mendapatkan informasi melalui radio negara tetangga seperti Filipina, sedangkan saluran televisi TVRI sudah dapat diterima dengan baik.
"Sudah kita catat mengenai itu, dan hal-hal yang berkaitan dengan RRI yang juga tidak bisa diterima baik di sini, nanti saya akan perintahkan juga. Kalau TVRI dapat diterima dengan baik di sini" ucap Presiden Joko Widodo.
Selain itu, kekurangan tenaga kesehatan di Pulau Miangas juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo langsung memerintahkan jajarannya untuk menambah jumlah tenaga kesehatan di Pulau Miangas.
"Puskesmasnya ada, tapi dokternya yang tidak ada. Yah nanti kita cari dokter, urusannya ke Pak Gubernur dan Bu Bupati," ujar Presiden Joko Widodo.
Menutup keterangannya, Presiden Joko Widodo kembali menegaskan pentingnya membangun wilayah perbatasan guna mewujudkan Indonesia Sentris dan memberantas terorisme serta illegal fishing. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia akan terus membangun infrastruktur di wilayah perbatasan seluruh Indonesia, seperti perbatasan di Nusa Tenggara Timur, perbatasan di Timor Leste, perbatasan di Papua Nugini, hingga perbatasan di Entikong.
"Sekali lagi kita ingin membangun di wilayah perbatasan, wilayah garis depan, wilayah yang ada di pinggir, tidak hanya di Pulau Miangas," tutup Presiden Joko Widodo.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
Setelah meninjau Pulau Miangas, Presiden dan Ibu Iriana kembali ke Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado dengan menggunakan Pesawat CN-295 TNI AU untuk melanjutkan perjalanan menuju Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.