Dewan Asuransi Indonesia (DAI) bersama enam asosiasi dan anggota perasuransian yang bernaung di bawahnya menyelenggarakan acara peringatan Hari Asuransi atau Insurance Day 2016 yang jatuh setiap tanggal 18 Oktober. Insurance Day tahun ini telah memasuki tahun ke-11 penyelenggaraan sejak dicanangkan pada 2006.
Tema peringatan Hari Asuransi tahun ini adalah “Indonesia Berasuransi”. Tema ini dimaksudkan bahwa sudah saatnya seluruh lapisan masyarakat Indonesia dapat memiliki polis asuransi dan mendapatkan manfaat asuransi bagi kesejahteraan dan masa depan yang lebih baik.
Hasil riset Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa tingkat utilitas asuransi rakyat Indonesia baru mencapai 11,81 persen. Masih ada potensi pasar sebesar 88,19 persen untuk dapat mencapai Indonesia yang lebih terproteksi.
Deputi Komisioner Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan, Edy Setiadi, mengatakan, Hari Asuransi tahun ini diharapkan dapat semakin mendukung terwujudnya keuangan inklusif dalam mendorong ketersediaan akses dan layanan keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Inklusi keuangan menjadi salah satu kebijakan pemerintah dalam mendorong pembangunan nasional, sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Melalui SNKI tersebut, pemerintah bersama-sama Kementerian Keuangan dan lembaga terkait sepakat untuk mendorong upaya peningkatan inklusi (akses) masyarakat ke sektor jasa keuangan dengan target 75 persen pada akhir 2019.
“Peran industri perasuransian dalam pembangunan nasional perlu terus didorong agar mampu berpartisipasi aktif mewujudkan perekonomian nasional yang mampu tumbuh secara stabil dan berkelanjutan. Rangkaian kegiatan dalam perayaan Hari Asuransi ke-11 sejalan dengan cita-cita dalam mewujudkan industri perasuransian yang semakin sehat, dapat diandalkan, amanah, dan melindungi kepentingan
konsumen. OJK akan terus mendukung ragam program yang dijalankan panitia Insurance Day karena sejalan dengan tugas OJK dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan keuangan, dimana salah satu caranya adalah dengan memiliki polis asuransi,” jelas Edy dalam keterangan tertulis, Senin (17/10/2016).
Dewan Asuransi Indonesia dan kalangan industri asuransi di Indonesia berkomitmen terus untuk memasyarakatkan asuransi seiring dengan pertumbuhan kebutuhan perlindungan dalam masyarakat serta masih besarnya kesenjangan proteksi di Indonesia.
“Masih besar jumlah masyarakat yang belum memahami dan memiliki asuransi, hal ini menyadarkan kita, bahwa pelaksanaan Insurance Day yang konsisten sangat dibutuhkan dilaksanakan setiap tahunnya. Sosialisasi yang berkelanjutan ini adalah tugas bersama seluruh insan pelaku asuransi bersama-sama DAI, asosiasi-asosiasi perasuransian dan OJK. Kami yakin dengan sinergi yang optimal di antara para
pemangku kepentingan, maka bukanlah hal mustahil jika visi Indonesia Berasuransi dapat terwujud. Insurance Day adalah program kami untuk mensosialisasikan asuransi kepada seluruh masyarakat termasuk mengedukasi masyarakat menengah bawah agar dapat memahami manfaat asuransi untuk kehidupan yang lebih baik,” jelas Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Hendrisman Rahim.
Hendrisman mengajak segenap insan perasuransian untuk mendukung penuh kegiatan Hari Asuransi, agar tujuan kita membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui asuransi dapat terwujud.
Ketua Panitia Hari Asuransi 2016, Srikandi Utami, mengatakan, tema Indonesia Berasuransi menggambarkan tujuan semua pihak agar seluruh lapisan masyarakat Indonesia bisa terproteksi oleh asuransi. “Dengan begitu nelayan bisa melaut tanpa rasa takut, petani bisa bertani tanpa rasa cemas, dan pengusaha bisa berdagang dengan hati tenang karena jika ada risiko yang menimpa diri, keluarga atau harta benda mereka, sudah ada asuransi yang memberikan santunan atau ganti rugi. Dan sesuai tag line -nya, program asuransi akan menjadikan masyarakat Indonesia lebih Cerdas, Sejahtera, dan Mandiri,” jelas
Srikandi.