7. Tidak diberitahu cara-cara mendapatkan modal.
8. Tidak diajari cara menciptakan sistem dan orang supaya bisnis bisa berjalan dan berkembang tanpa kita.
9. Tidak diberitahu bahwa apapun profesi kita, kita harus belajar bisnisnya. Maka banyak yang terjebak dalam profesinya tidak pernah berkembang jadi besar dan lebih bermanfaat untuk orang banyak.
"Sebagai contoh, guru les bahasa Inggris, seumur hidup jadi guru les. Bila yang bersangkutan belajar bisnisnya dan belajar bekerja sama atau belajar mempekerjakan orang lain, maka dia bisa jadi punya kursus bahasa Inggris sebesar EF (English First)," tutur Tung.
10. Karena bisnis hampir selalu mempekerjakan orang lain aneh juga jurusan bisnis kagak ada pelajaran bagaimana merekrut, membina, memotivasi, teknik memberikan reward punisment, teknik monitoring, teknik menegur, teknik mengeluarkan karyawan dimana yang dikeluarkan malah bilang terima kasih.
11. Dan masih banyak lagi Ilmu-ilmu penting yang tidak diajarkan di sekolah maupun kuliah. Termasuk ilmu berpikir, ilmu mengambil keputusan, menimbang resiko, ilmu mengelola emosi, ilmu mengubah kebiasaan, ilmu bahagia, ilmu keluarga harmonis, ilmu jadi orang tua yang bijaksana, dan bahkan ilmu cara belajar; membaca cepat; mengingat, mencatat; merangkum satu buku dalam 1 halaman.
Tung menegaskan berbagai hal penting diatas adalah kunci penting agar bisa mengatasi kemiskinan. "Sebab kemiskinan pada seseorang, pada umumnya disebabkan dua hal. Pertama adalah ketimpangan pengetahuan, kedua adalah ketimpangan keberanian," pungkas Tung.