Di sisi lain, Menperin mendorong Daihatsu agar terus menciptakan model terbaru seperti mobil yangmenggunakan energi efisien, mengingat Daihatsu terbukti unggul dalam penerapan teknologi tersebut. “Semoga dalam produksinya dapat lebih banyak melibatkan tenaga-tenaga engineer lokal agar produk Daihatsu terus mengakar di Indonesia,” harap Airlangga.
Rencananya Toyota Motor Corp dan Daihatsu Motor Corp akan mendirikan perusahaan patungan baru pada awal Januari 2017 untuk mengembangkan dan memasarkan mobil kompak di Indonesia. Mobil kompak atau compact car merupakan mobil berukuran kecil dengan kapasitas penumpang maksimal lima orang dan memiliki mesin berukuran 1.000-1.500cc.Produk ini akan dipasarkan di negara berkembang sebagai upaya memperluas penguasaan pasar di Asia.
Sementara itu, proyek gabungan Toyota-Daihatsu telah dimulai dengan investasi sebesar Rp 2,4 Triliun untuk memproduksi kendaraan Daihatsu Sigra and Toyota Calya. Model kendaraan ini diperkenalkan pada tanggal 2 Agustus 2016 di PT Astra Daihatsu Motor Karawang Plant, Karawang, Jawa Barat.
Pabrik yang memproduksi kedua model kendaraan tersebut memiliki kapasitas 200 ribu unit per tahun. Pengembangan produknya telah melibatkan sekitar 178 pemasok komponen lokal pada tier-1 dan sebanyak 890 pemasok komponen lokal untuk tier-2. Sehingga nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) saat ini mencapai 94 persen dan menyerap tenaga kerja 600 ribu orang.
Menperin pun menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan industri bahan baku otomotif khususnya di sektor baja. “Pabrik baja di Indonesia saat ini telah mampu memproduksikebutuhan bahan baku industri otomotif,” ungkapnya.