Telkom Segera Ekspansi Bisnis ke Myanmar

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 18 Oktober 2016 | 10:37 WIB
Telkom Segera Ekspansi Bisnis ke Myanmar
Petugas memeriksa jaringan base transceiver station (BTS) milik Telkomsel di BTS Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (5/5). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk (TLKM) menjajaki ekspansi layanan data di Myanmar tahun depan. Langkah tersebut akan menambah daftar ekspansi Perseroan di pasar international.

Menurut, Honesti Basyir, selaku Direktur Wholesale & International Service Perseroan, mengatakan Perseroan telah berhasil mendapatkan lisensi fixed broad band dan data center dari pemerintah Myanmar pada Juli – Agustus 2016. Sebagai informasi, angkah Perseroan menjajal pasar Myanmar telah dimulai sejak 2013 saat Perseroan mengikuti tender lisensi seluler di negara tersebut. Ketika itu, dalam prosesnya, Perseroan gagal masuk ke dalam daftar shortlisted bidder lisensi seluler.

"Rencana untuk kembali ekspansi di Myanmar tahun depan dengan mengembangkan bisnis layanan data akan memberikan dampak positif bagi TLKM. Hal ini akan membuat nama Perseroan akan lebih dikenal di kalangan international serta akan meningkatkan pendapatan konsolidasi Perseroan di kemudian hari," kata Analys Recapital Securities, Adi Kiswoyo Joe, dalam keterangan tertulis, Senin (17/10/2016).

Adapun ekspansi international merupakan satu dari tiga fokus utama Perseroan sepanjang tahun ini. Dua program utama yang lain adalah pengembangan Telkomsel sebagai leading mobile digital business, serta Indonesia Digital Network dengan konsep drive digital home & experience. Negara yang telah dimasuki Perseroan antara lain Singapura,Hongkong,Timor Leste,Australia,Malaysia,Taiwan,Makau,Amerika Serikat dan Arab Saudi.

"Selain ekspansi di luar negeri, Perseroan berupaya menggandeng mitra asing untuk mengucurkan investasi, terutama bisnis digital di dalam negeri," ujar Adi.

ADRO Tuntaskan Akuisisi IndoMet Coal

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menuntaskan proses transaksi pembelian 75 persen saham proyek tambang batubara IndoMet Coal dari BHP Billiton Ltd senilai 120 juta Dolar Amerika Serikat (AS) pada 14 Oktober lalu. IndoMet Coal merupakan proyek yang terdiri dari tujuh kontrak karya batubara yang berlokasi di Kalimantan Tengah dan Timur. Sumber dana akuisisi saham tersebut belum dijelaskan. 

Akuisisi IndoMet Coal merupakan hal yang positif bagi ADRO. Dengan adanya tujuh kontrak karya batubara yang dimiliki IndoMet Coal, hal ini diharapkan bisa memberikan tambahan pendapatannya yang
nantinya bisa menaikkan laba bersihnya secara konsolidasi dalam jangka panjang. Pasalnya, kinerja perseroan masih terhambat oleh belum stabilnya harga batubara dunia. Akuisisi ini juga akan memperkuat bisnisnya di sektor batubara serta memberikan nilai tambah bagi perseroan dan pemegang sahamnya.

"Hingga Semester I 2016, pendapatan usahanya tercatat sebesar 1,18 miliar Dolar AS, turun sekitar 15,95 persen yoy. Namun, perseroan berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 3,33 persen yoy menjadi 123,04 juta Dolar AS," tutup Adi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI