Jembatan di Bali Runtuh, Kementerian PUPR Terjunkan Tim

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 17 Oktober 2016 | 20:30 WIB
Jembatan di Bali Runtuh, Kementerian PUPR Terjunkan Tim
Pemasangan jembatan yang amblas di Pangandaran, Jawa Barat. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turunkan tim dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) ke Jembatan Kuning di Klungkung, Bali yang runtuh kemarin, Minggu (16/10/2016). Tim dari Balitbang diturunkan untuk meninjau dan melakukan penanganan, agar jembatan yang runtuh dapat segera diperbaiki, karena jembatan tersebut merupakan jembatan utama penghubungan Pulau Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Kapusjatan) Balitbang Kementerian PUPR, Hery Vasa, Senin (17/10/2016) yang sudah berada dilokasi mengatakan bahwa runtuhnya Jembatan Kuning diduga karena masalah perawatan jembatan yang berada di atas laut tersebut.

“Saya ke lokasi untuk melihat kemungkinan penanganan dari sisi litbang dan ini tampak masalah perawatan jembatan di atas laut,” ujarnya.

Menurutnya, ada dua produk litbang yang bisa diaplikasikan untuk mengganti jembatan yang runtuh tersebut yaitu jembatan gantung seperti yang ada namun dengan perhatian khusus pada dampak korosi air laut atau jembatan apung.

Sementara itu Nusakti Yasa Wedha dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR mengatakan pada Kamis lalu sudah dilakukan inspeksi dan jembatan dinyatakan kritis untuk dilalui namun masyarakat tetap memanfaatkannya, karena jembatan kabupaten tersebut merupakan jembatan satu-satunya yang menghubungkan kedua pulau.

“Saat ini sedang dikoordinasikan dengan pemkab (pemerintah kabupaten) terkait rencana penanganannya. Secara reguler sudah diusulkan penanganannya dengan bentang 150 meter pada 2017 melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) Kabupaten Klungkung,” katanya.

Ia menambahkan bahwa Jembatan Kuning dibangun sekitar 1995 dengan bentang H beam 25 meter-gantung 90 meter dan H beam 25 meter (total 140 meter) yang diperuntukan bagi penyeberangan manusia namun sering dilalui sepeda motor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI