Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai impor Indonesia September 2016 mencapai 11,30 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 8,78 persen apabila dibandingkan Agustus 2016. Demikian pula jika dibandingkan September 2015 turun 2,26 persen.
"Impor nonmigas September 2016 mencapai 9,55 miliar Dolar AS atau turun 9,77 persen jika dibandingkan Agustus 2016. Demikian pula apabila dibandingkan September 2015 turun 0,95 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto, dalam keterangan tertulis, Senin (17/10/2016.
Impor migas September 2016 mencapai 1,74 miliar Dolar AS atau turun 2,97 persen jika dibandingkan Agustus 2016. Demikian pula apabila dibandingkan September 2015 turun 8,88 persen.
Secara kumulatif nilai impor Januari–September 2016 mencapai 98,69 miliar Dolar AS atau turun 8,61 persen dibanding periode yang sama tahun 2015. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas 13,74 miliar Dolar AS (turun 29,19 persen) dan nonmigas 84,95 miliar Dolar AS (turun 4,10 persen).
"Peningkatan impor nonmigas terbesar September 2016 adalah golongan serealia 39,0 juta Dolar AS (19,17 persen). Adapun penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan mekanik 98,9 juta Dolar AS (5,17 persen)," ucap Suhariyanto.
Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar Januari–September 2016 adalah Cina dengan nilai 21,99 miliar Dolar AS (25,88 persen), Jepang 9,48 miliar Dolar AS (11,16 persen), dan Thailand 6,64 miliar Dolar AS (7,81 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 21,82 persen, sementara dari Uni Eropa 9,17 persen.
Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–September 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 9,80 persen dan 12,66 persen. "Sebaliknya impor golongan barang konsumsi meningkat 12,80 persen," tutup Suhariyanto.