Panglima TNI Akui Krisis Ekonomi akan Tingkatkan Kejahatan

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 12 Oktober 2016 | 12:35 WIB
Panglima TNI Akui Krisis Ekonomi akan Tingkatkan Kejahatan
PanglimaTNI Jenderal Gatot Nurmantyo di acara Diklatnas HIPMI Angkatan IV di Lemhannas RI, Jakarta, Selasa (11/10/2016). [Dok HIPMI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Panglima TNI Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa pemuda Indonesia harus menjadu alat pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui cara gotong royong.

Hal tersebut disampaikan saat memberikan ceramah pemantapan nilai-nilai kebangsaan kepada 105 peserta Diklatnas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Angkatan IV di Lemhannas RI, Jakarta, Selasa (11/10/2016).

“Pemuda harus menjadi pemersatu benteng terdepan NKRI dan mewujudkan Indonesia menjadi negara agraris, negara maritim dan negara industri serta melalui cara gotong royong”, tutur Panglima TNI.

Panglima TNI menjelaskan bahwa tanpa disadari berbagai macam metode dan pola proxy war berpotensi tumbuh subur seiring bergesernya kepentingan energi pada negara-negara penghasil sumber daya hayati.

“Bayangkan 9,8 milyar akan mencari makan di sekitar equator,  ini sangat berbahaya,  perang masa kini berlatar belakang energi  dimana konflik arab spring akan bergeser kesini, akibat merebutkan lahan equator  dimana daerah ini kaya akan energi, pangan dan air”, ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa perubahan tatanan budaya ekonomi dalam masyarakat menjadi pemicu awal terjadinya kompetisi global dimana masing masing negara berkompetisi secara ketat dan cenderung tidak sehat.

“Inilah ancaman Indonesia saat ini dimana perubahan drastis gaya hidup dan modernisasi  mulai terjadi sekarang, hal ini menyebabkan resesi ekonomi dan depresi ekonomi  dan terjadi krisis ekonomi di dunia dimana hal ini akan meningkatkan tingkat kejahatan,” imbuh Panglima TNI.

Panglima TNI mengatakan bahwa optimisme positif harus terus dibangun dengan disertai ide-ide kreatif pemuda dalam mengelola sumber daya energi bangsa Indonesia. 

“Kita masih optimis karena kita masih punya modal NKRI, kita punya geografi darat, laut untuk dijadikan modal, kita harus menjadi negara agraris yang memanfaatkan energi daratan dan laut kita manfaatkan permukaan, dalamnya, dasarnya dan pantainya untuk menjadi negara maritime,” ucap Panglima TNI. 

Panglima TNI kembali menekankan pentinganya penanaman nilai-nilai kebangsaan kepada pengusaha muda Indonesia sehingga lebih mengedepankan semangat bergotong royong sebagai cara mensejahterakan masyarakat disekitarnya.

“Ini kita perlu gemakan lagi revolusi mental peran pemuda khususnya pengusaha muda, kita hidupkan kembali kehidupan bergotong royong, ini semua untuk kesejateraan  rakyat Indonesia, yang memiliki ketahanan yang kuat, pasti budayanya kuat,"ungkas Panglima TNI.  

Di tempat yang sama, Sekretaris Panitia Diklatnas HIPMI, Hendra Kurniawan menyampaikan bahwa anggota HIPMI siap menerapkan semangat gotong royong menjaga kedaulatan ekonomi.

"Kami optimis jika kami kompak menjaga kedaulatan ekonomi maka perekonomian bangsa Indonesia akan semakin baik. Semangat gotong royong ini harus terus ada, karena kesejahteraan Indonesia dapat direalisasikan dengan optimal jika para pengusaha bisa bersinergi dengan pemerintah dan stakeholder terkait," tutup Hendra.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI