REI Sebut Pengembang Belum Tertarik Bangun Rumah Susun

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 11 Oktober 2016 | 20:46 WIB
REI Sebut Pengembang Belum Tertarik Bangun Rumah Susun
Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Parakan Kauman Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah menyatakan para pengembang perumahan belum tertarik membangun rumah susun mengingat pasarnya yang masih terbatas.

"Terutama untuk rumah susun milik, segmentasi pasarnya belum terlalu luas, apalagi untuk masyarakat berpenghasilan rendah harganya tidak masuk," kata Ketua REI Jawa Tengah MR Prijanto di Semarang, Selasa (11/10/2016).

Dikatakan, harga tanah untuk pembangunan rumah susun di Kota Semarang sekitar Rp7,250 juta. Jika luas setiap unitnya 30 m2 maka harga jual paling tidak sekitar Rp210 juta.

"Dengan harga tersebut artinya angsuran setiap bulannya antara Rp1,6-1,8 juta. Padahal, kalau rumah tapak untuk MBR saat ini angsurannya antara Rp800-900 ribu/bulan," katanya.

Melihat perhitungan tersebut, artinya harga jual rumah susun melebihi kemampuan keuangan MBR. Apalagi, perbankan mensyaratkan besaran angsuran paling tidak sepertiga dari pendapatan yang diterima oleh keluarga tersebut.

"Rata-rata UMP di Jawa Tengah kan Rp1,4 juta. Kalau dua orang yaitu suami istri bekerja dengan pendapatan UMP artinya setiap bulan hanya Rp2,8 juta. Untuk membayar angsuran rumah susun belum dapat memenuhi syarat dari perbankan," katanya.

Di sisi lain, dengan harga rumah susun sebesar itu masyarakat lebih memilih untuk menggunakan uang untuk membeli rumah tapak di pinggiran kota.

"Misalnya untuk Kota Semarang, masih banyak yang menjual rumah dengan harga di kisaran Rp200 jutaan. Apalagi budaya orang di sini lebih memilih membeli rumah dengan tanah," katanya.

Akibatnya, para pengembang masih enggan membangun rumah susun di Jawa Tengah salah satunya Kota Semarang.

"Kalau pasar ada pasti ada pengembang yang mau membangun, kalau sekarang kan pasarnya masih terbatas," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI