Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan mengakui dirinya telah melapor kepada Presiden Joko Widodo terkait kerjasama ekonomi dengan Jepang. Kunjungan ke Jepang gua menindaklanjuti kesepakatan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
“Saya tadi melapor pada presiden, selesai kunjungan ke Jepang sesuai perintah presiden untuk menindaklanjuti hasil-hasil kesepakatan Presiden jokowi dengan PM Abe. Jadi saya ketemu dengan PM Abe maupun menteri-menterinya Dari pertemuan2 itu ada beberapa agenda yang kita follow up segera. Jadi ada working team yang bekerja di sini maupun di Jepang,” kata Luhut kepada sejumlah wartawan di Istana, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Luhut menambahkan, salah satu hal yang sudah disetujui oleh Presiden Jokowi dan PM Abe adalah menyangkut kerjasama ekonomi maritim. Saat ini Indonesia dan Jepang sedang berusaha menerjemahkan bentuk kerjasama yang dikehendaki, termasuk dalam eksplorasi minyak di Natuna dan kemudian kerjasama ekonomi di Pulau Sabang, Aceh, serta pembangunan Pelabuhan Patimban, pelabuhan yang ada di Jawa Barat dan saat ini sedang dibangun.
Terkait proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya yang ditawarkan kepada Jepang, Luhut menegaskan proyek ini sebenarnya sudah disepakati beberapa waktu. Luhut mengaku akan membicarakan masalah ini dengan Menteri BUMN Rini Soemarno. “Mereka (Pemerintah Jepang, red) mau lakukan join survei antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang,” tegas Luhut.
Luhut mengakui proyek kereta api cepat 200 km antara Jakarta-Surabaya akan memiliki dampak ekonomi yang luar biasa. “Sehingga kita berharap kalau boleh sih first quarter 2017, paling lambat secod quarter 2017 bisa kita mulai," jelas Luhut.
Mengenai pelua Cina ikut serta dalam proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya, Luhut belum bisa memastikan. Menurutnya, kalau memang Jepang memberikan kondisi yang lebih bagus mengapa tidak. “Sejarahnya hubungan indonesia dan Jepang bagus dan kita juga jangan terlalu membesar-besarkan sepertinya Cina paling banyak masuk indonesia. Tidak betul itu. karena investasi terbesar di indonesia sekarang masih jepang. Cina pada posisi tiga atau empat,” tutup Luhut.