PWC Kritik Budget Infrastruktur Naik, Hasilnya di Bawah Target

Selasa, 11 Oktober 2016 | 15:32 WIB
PWC Kritik Budget Infrastruktur Naik, Hasilnya di Bawah Target
Diskusi Indonesian Infrastructure di Fairmont Hotel, Senayan,Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2016). [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Penasehat infrastruktur dari jasa profesional PricewaterhouseCoopers (PWC) Indonesia Julian Smith hari ini merilis data, secara keseluruhan jumlah pengeluaran infrastruktur pemerintah di Indonesia meningkat peningkatan dari 51 persen secara substansial dari Rp139 triliun di tahun 2014 menjadi Rp 209 triliun di tahun 2015.

Meski secara anggaran mengalami kenaikan yang sangat signigfikan, nanun nyatanya, hasil tersebut masih di bawah target pertumbuhan sebesar 63 persen. Tingkat realisasi rencana pengeluaran infrastruktur mengalami penurunann dari 78 persen menjadi 72 persen pada 2015.

"Kenaikan anggaran infrastruktur ini menggambarkan rencana pembangunan proyek infrastruktur yang ambisius ‎dari pemerintah Jokowi. Tapi pembangunannya masih kurang meyakinkan," kata Julian dalam diskusi Indonesia Infrastructure di Fairmont Hotel, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2016).

Oleh sebab itu, agar pemerintah bisa menjalankan proyek-proyek pembagunan infrastruktur di Indonesia, ada beberapa kunci sukses yang diklaim Julian bisa mensukseskan program pembangunan infrastruktur di Indonesia.

1. Menjaga iklim investasi secara berkesinambungan 
2. Memperbaiki koordinasi antar Kementerian/Lembaga, pemerintah pusat dan daerah 
3. Mengurangi ketergantungan pada BUMN dan mencari sumber pendanaan dari swasta
4. Membangun kapasitas di perencanaan dan pengadaan proyek, termasuk melatih sumber daya manusia untuk mengelola proyek
5. Membenahi proses akuisisi lahan 

Julian pun mengaku yakin, Indonesia memiliki daya tarik sendiri dari investor asing yang berminat untuk berinvestasi infrastruktur di Indonesia.

"Pertumbuhan pendanaan infrastruktur di global dan Asia mengalami perlambatan di 2016, termasuk di Cina. Tapi kami perkirakan di Asia Pasifik, pendanaan infrastruktur akan mencapai 3,4 persen di 2016 dengan total 2,22 triliun dolar AS dan Indonesia salah satu yang berperan dalam pertumbuhan infrastruktur di kawasan Asia Pasifik," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI