Merger Perbankan Italia Stimulus Penguatan Saham Eropa

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 11 Oktober 2016 | 13:37 WIB
Merger Perbankan Italia Stimulus Penguatan Saham Eropa
Bursa Saham Frankfurt, Jerman. [Antara/Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin (10/10/2016) ditutup turun sebesar 16 poin atau 0,30 persen ke level 5.360 setelah bergerak di antara 5.352-5.397. Sebanyak 133 saham naik, 159 saham turun, 93 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 6.540 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp140 miliar.

Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan tertulis Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, Selasa (11/10/2016).

Pasar Amerika ditutup menguat seiring harapan akan tercapainya kesepakatan pemangkasan produksi oleh OPEC mendorong kinerja sektor energi. Fokus investor juga mulai bergeser ke musim laporan earnings kuartal ke-3, yang secara tidak resmi akan dimulai hari Selasa, untuk melihat bagaimana perusahaan AS menghadapi pertumbuhan global yang lambat dan prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve.

"Indeks Dow Jones menguat 0,49 persen ke level 18,329, Nasdaq menguat 0,60 persen ke level 4,893 dan S&P menguat 0,46 persen ke level 2,163," kata Hans.

Pasar Eropa ditutup positif ditopang oleh kenaikan harga minyak serta harapan adanya merger di sektor perbankan Italia yang sedang berjuang. Sementara itu untuk saham yang terkait dengan energi melonjak setelah harga minyak naik hampir 3 persen karena Presiden Rusia Vladimir Puting berikan dukungannya terhadap upaya internasional untuk membatasi produksi, dan juga karena menteri energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan bahwa dia optimis para produsen minyak besar dapat mencapai kata sepakat untuk mengurangi produksi.

"Indeks CAC 40 naik 1.06 persen ke 4,497, DAX bergerak 1.27 persen lebih tinggi di 10,624. Sementara indeks FTSE menguat 0.75 persen ke level 7,097," ujar Hans.

Setelah berakhirnya periode pertama program pengampunan pajak atau tax amnesty, Kantor Pajak mulai sepi. Akan tetapi laju pelaporan harta tidak berhenti dam masih bejalan. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) kemarin sore, total harta yang dilaporkan sudah menembus Rp3.820 triliun. Harta yang dideklarasikan di dalam negeri sangat dominan mencapai Rp2.697 triliun. Sedangkan harta yang dideklarasikan di luar negeri sebesar Rp980 triliun. Adapun harta dari luar negeri yang ditarik ke Indonesia (repatriasi) Rp143 triliun. Semen-tara itu uang tebusan yang dibayarkan oleh wajib pajak yang ikut tax amnesty Rp93,4 triliun dengan jumlah Surat Pernyataan Harta (SPH) yang diserahkan ke Ditjen Pajak mencapai 408.919 SPH. Dibandingkan akhir September lalu, lonjakan pelaporan harta memasuki pekan kedua Oktober ini memang lamban. Pada 31 September lalu, harta yang dilaporkan sudah lebih dari Rp3.500 triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI