Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan adanya Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Banjarbakula (Banjarmasin, Kota Banjar Baru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Laut) akan membantu mengatasi permasalahan air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih.
"Dengan adanya SPAM Banjarbakula, kita ingin mengatasi masalah air baku PDAM Bandarmasih," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (6/10/2016).
Masalah air baku memang masih menjadi kendala PDAM Bandarmasih terutama pada musim kemarau. Pada musim kemarau sumber air baku yang berasal dari Sungai Martapura tepatnya di Kelurahan Sungai Bilu, kerap mengalami intrusi air laut sehingga air yang diditribusikan berkurang secara kualitas dan kuantitas, akibatnya PDAM Bandarmasih melakukan penyaluran air secara bergiliran.
Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, Yudha Achmady menjelaskan bahwa pada kondisi normal PDAM Bandarmasih punya kemampuan 2.950 liter per detik namun pada saat musin kemarau, turun hingga 30 persen, karena intrusi air laut sehingga air yang dialirkan menjadi asin.
Saat ini pelayanan PDAM Bandarmasih telah mencakup 99 persen warga Kota Banjarmasin yang memiliki populasi penduduk 717 ribu jiwa.
Seperti diketahui bahwa SPAM Regional Banjarbakula memiliki kapasitas 250 liter per detik dengan bangunan reservoir berkapasitas 2.000 m3. SPAM ini telah selesai dibangun pada 14 Desember 2015 dengan biaya Rp 51,51 miliar.