PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) bersiap mengembangkan sayap bisnisnya ke Indonesia Timur. Perusahaan farmasi ini melihat potensi menjanjikan di kawasan tersebut.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Direktur PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee, Jumat (7/10/2016).
Untuk mengoptimalkan penjualan di sana, perusahaan ini menyiapkan anggaran promosi dan iklan sebesar 11 persen dari nilai total penjualannya. Per semester tahun lalu, penjualan SIDO mencapai Rp1,3 triliun. Divisi herbal menyumbang 57,4 persen ke total pendapatan di semester I-2016. Di periode yang sama tahun lalu, kontribusi divisi ini hanya 52,7 persen. Selain itu, SIDO juga fokus memperbesar pasar ekspor. Manajemen menargetkan penjualan ekspor tumbuh 5 persen di 2017. Sasaran ekspansi adalah Asia Tenggara, dengan produk andalan Tolak Angin.
"Selain bertumpu pada Tolak Angin, produk terlaris SIDO, perusahaan ini juga sudah meluncurkan varian baru, yakni Tolak Linu Mint dan Kuku Bima EnerG Herbal," kata Hans.
Selain itu, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) telah menyelesaikan pembangunan tujuh gerai baru untuk tahun 2016 ini. Rencananya gerai ketujuh ACES akan dibuka pada 7 Oktober di Cirebon. ACES pada semester 1/2016 kemarin, pe-rusahaan yang menjual aneka perkakas rumah tangga ini telah merealisasikan lima gerai. Gerai baru tersebut tersebar di Yogyakarta, Semarang, Bali, Jakarta, dan Pondok Gede. Untuk semester II, ACES akan melanjutkan membuka gerai antara empat hingga enam lagi.
Dengan demikian, lewat pembukaan gerai baru ketujuh ini, ACES masih menyisakan target pembukaan dua hingga empat gerai anyar pada semester II-2016. Dalam menjalankan ekspansi tahun ini, ACES menganggarkan dana belanja modal sebesar Rp300 miliar.
"Mereka ingin hingga penjualan 2016 tumbuh sekitar 5 persen. Jika penjualan tahun lalu tercatat Rp4,69 triliun, berarti target penjualan tahun ini Rp4,92 triliun. Sementara target pertumbuhan laba bersih 10 persen–11 persen," ujar Hans.