Harga Gas Mahal, Luhut Akan Merger PGN dengan Pertagas

Rabu, 05 Oktober 2016 | 17:23 WIB
Harga Gas Mahal, Luhut Akan Merger PGN dengan Pertagas
Menkopolhukam Luhut Panjaitan. [suara.com/Agung Sandy Lesmana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Luhut Binsar Panjaitan berencana melakukan merger antara PT. Perusahaan Gas Negara dan PT. Pertamina Gas untuk menurunkan harga gas, terutama yang dijual di sektor industri.

Pasalnya, dengan merger kedua peruaahaan gas tersebut dapat menurunkan harga gas menjadi 6 dollar AS per MMBTU. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat terbatas, Selasa (4/10/2016).

"Harga gas tadi kita lagi bicara. Sekarang kan banyak layer-layer gas sampai ke hilirnya. Kita mau coba sederhanakan," kata Luhut di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016).

Luhut menjelaskan harga gas yang dijual ke sektor industri saat ini tergolong mahal lantaran infrastruktur gas di Indonesia masih terbatas. Sehingga, jika kedua perusahaan gas ini digabung, bisa saling melengkapi satu sama lain.

"PGN dan Pertagas di merger jadi satu saja, masing-masing punya pipa. Kadang yang satu punya gas tapi nggak punya pipa atau punya pipa tapi nggak punya gas, jadi satu saja," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI