Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku pihaknya tengah menyusun beberapa untuk mengatasi waktu bongkar muat barang atau dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok.
Salah satunya dengan mensinergikan Pelabuhan Tanjung Priok dengan Dryport milik swasta yang berada di Cikarang Dryport di Bekasi.
"Pertama akan disenergikan dengan pelabuhan yang dikelola oleh PT Jababeka. Karena di Cikarang itu sudah ada koneksi dengan Kereta Api. jadi mestinya 2 juta TEUs itu bisa. nanti mau kita kembangkan sampai 10 juta TEUs. Karena dia (PT Jababeka) punya tanah sampai 200 hektar lebih," kata Luhut saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016).
Selain itu, lanjut Luhut, untuk Dryport di Tangerang, pihaknya akan membangun satu dryport di Barat Tangerang dengan kapasitas pembongkaran 10 juta teus.
Dengan demikian, diharapkan daya tampung peti kemas yang masuk lewat Pelabuhan Tanjung Priok bisa lebih besar lagi. Hal ini akan membantu percepatan proses bongkar muat.
"Jadi kalau dua-dua ini bisa dalam 5-10 juta Teus masing-masing. Sekarang ini Tanjung Priok itu lima juta Teus, tentu kita akan bisa capai 30 juta Teus dalam mungkin lima tahun ke depan," katanya.