PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) emiten di sektor ungags ini masih menunjukkan kekuatan hingga tiga bulan terakhir 2016. Harga ayam yang masih stabil berpengaruh positif bagi kinerja JPFA.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, Rabu (5/10/2016).
Di kuartal tiga tahun ini, harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) anak ayam naik 3,1 persen dibanding kuartal sebelumnya, menjadi Rp 4.911 per anak ayam. Sementara ASP ayam pedaging menjadi Rp 17.356 per kilogram, atau turun 0,6 persen dari kuartal kedua.
Kenaikan harga didukung oleh rendahnya kuota impor serta culling atau pemusnahan tiga juta indukan ayam. Hal ini mengurangi sekitar 15 persen pasokan anak ayam. Pemusnahan bibit ayam ini sengaja dilakukan lanta-ran pasokan dianggap berlebih. "Kenaikan harga ayam ini mengerek proyeksi pendapatan JPFA tahun ini dari Rp 26,18 trliun menjadi Rp 27,18 triliun, prediksi laba JPFA dari Rp 1,2 triliun menjadi Rp1,5 triliun," kata Hans.
PT PP Persero Tbk (PTPP) kejar realisasi kontrak baru, hingga pekan ketiga September, merealisasikan kontrak baru sebesar 21 persen atau setara 68 persen dari target tahun ini senilai Rp31 triliun. Sementara hingga akhir September, realisasinya diproyeksi mencapai Rp23,51 triliun. PTPP juga masih memiliki kontrak carry over sebesar Rp39 triliun. "Dus, jika ditotal dengan kontrak carry over tersebut maka order book PTPP mencapai Rp 60 triliun," jelas Hans.
Pencapaian kontrak baru tersebut terdiri dari kontrak baru induk perseroan sebesar Rp17,90 triliun dan anak perusahaan sebesar Rp3,13 triliun. Adapun kontrak baru yang disumbang oleh anak perusahaan perseroan sampai dengan akhir Agustus 2016, antara lain, PT PP Properti Tbk (PPRO) sebesar Rp1,21 triliun, PT PP Pracetak Rp1,57 triliun dan PT PP Peralatan Rp350 miliar.