Luhut Ajak Arcandra Ke Jepang Bahas Blok Masela

Selasa, 04 Oktober 2016 | 14:24 WIB
Luhut Ajak Arcandra Ke Jepang Bahas Blok Masela
Mantan Menteri ESDM, Archandra Tahar (Antara/M Agung Rajasa).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Plt Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Luhut Binsar Panjaitan berencana akan mengajak Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar ke Jepang untuk membahas Blok Masela.

Luhut menjelaskan, hal tersebut lantaran Arcandra memiliki keahlian di bidang tersebut. Selain itu, Arcandra dinilai telah berhasil menurunkan biaya investasi di Blok Masela guna efesiensi.

"Kita kan sudah lihat, bahwa Pak Arcandra ini memang ahlinya ini (Blok Masela)," kata Luhut di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2016).

Ia menjelaskan, nantinya Ia dan Arcandra akan bertemu dengan dengan sejumlah menteri dan Perdana Menteri Jepang. Pasalnya, hal ini sangat penting, karena kunjungan ke Jepang adalah untuk membahas peluang investasi yang bisa dimasuki negeri Matahari Terbit itu di Indonesia.

"Jadi nanti beliau (Arcandra) yang akan menjelaskan secara langsung dengan investor disana," katanya.

Seperti diketahui, nilai investasi blok masela sebelumnya sebesar 22 miliar dolar AS. Namun, saat ini nilai investasinya mengalami penurunan menjadi 15 miliar dolar AS. Penurunan nilai investasi ini diklaim Luhut berkat Arcandra yang melakukan efesiensi.

"Hal tersebut tidak lain berkat kejeliannya (Arcandra). Memang pak Archandra ini sosok yang tepat di mengelola ESDM Indonesia," kata Luhut di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016).

Kedua, lanjut Luhut,  Arcandra juga membantu mempercepat pengembangan Blok East di Natuna. Mengingat Indonesia tengah gencar untuk mengoperasikan Exxon, Pertamia  dan PTT diwilayah tersebut. 

"Mengenai CO2 70 persen itu, mereka sampaikan teknologinya sudah ada. Tinggal kita cari keekonomiannya. Beliau (Archandra) juga mendorong agar Pertamina investasi di blok tersebut," katanya.

Luhut juga menilai, Archandra juga pandai dalam mengelola anggaran kementerian secara efektif. Hal ini terluhat dari percepatan/akselerasi realisasi anggaran 2016 target lebih dari 90 persen dan rasionalisasi perjalanan dinas 15 persen dari RKAL 2017.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI