PT. Bank Mandiri Persero Tbk menargetkan kredit segmen korporasi dapat tumbuh secara tahunan sebesar 15 persen, dipicu menggeliatnya permintaan pembiayaan proyek infrastruktur sepanjang semester II 2016.
Direktur Perbankan Korporasi Bank Mandiri Royke Tumilaar di Jakarta, Senin (3/10/2016), mengatakan hingga September 2016, pertumbuhan penyaluran kredit korporasi sudah tumbuh melebihi 10 persen.
Menggeliatnya kredit infrastruktur itu, sebagian besar disebabkan permintaan pembiayaan dari Badan Usaha Milik Negara sektor infrastruktur.
Permintaan korporasi swasta juga meningkat, ujar Roykee, namun beberapa debitur swasta masih sibuk melakukan konsolidasi arus kas, setelah terdampak lesunya perekonomian di 2015 dan paruh pertama 2016.
"Kredit korporasi untuk 10 persen hitungannya besar loh. Sampe akhir tahun saya berusaha 15 persen," ujarnya.
Berdasarkan portofilo Mandiri, komitmen kredit infrastruktur hingga akhir Agustus 2016 sebesar Rp92,8 triliun atau tumbuh 40 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Dari nilai komitmen Rp92,8 triliun, pinjaman yang sudah dicairkan hingga Agustus 2016 sebesar Rp49,4 triliun, atau meningkat sekitar 19 persen dari periode sama tahun lalu.
Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit infrastruktur dapat tumbuh 20 persen secara tahunan (yoy) di akhir tahun. Sedangkan total kredit perseroan ditargetkan tumbuh 10-11 persen.
Untuk proyek-proyek infrastruktur di kuartal IV 2016, Royke menyebutkan Mandiri akan membiayi secara sindikasi pembangunan dan pengembangan lima bandara serta pembangunan jalan tol.
"Pembiayaan lima Bandara itu senilai Rp4 triliun, antara lain Bandara Kulonprogo Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Banjarmasin," kata dia. (Antara)