Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pada September 2016 Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas atau indeks harga grosir/agen naik sebesar 0,52 persen terhadap bulan sebelumnya. Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada Kelompok Barang Ekspor Nonmigas sebesar 1,97 persen.
"IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi pada September 2016 naik sebesar 0,12 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan kenaikan harga komoditas bak dan tangki sebesar 0,73 persen, bahan bangunan dari aluminium 0,38 persen, kerikil dan sirtu alam 0,31 persen, genteng dan atap lainnya 0,26 persen, dan pasir 0,24 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/10/2016).
Sedangkan IHPB Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal pada Agustus 2016 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen, 1,31 persen, dan 0,22 persen terhadap bulan sebelumnya.
Untuk Nilai Tukar Petani (NTP), NTP nasional September 2016 sebesar 102,02 atau naik 0,45 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,73 persen, lebih besar dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,28 persen.
Pada September 2016, NTP Provinsi Sumatera Utara mengalami kenaikan tertinggi (1,50 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Lampung mengalami penurunan terbesar (1,15 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.
Pada September 2016 terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,32 persen disebabkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok konsumsi rumah tangga.
"Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional September 2016 sebesar 110,69 atau naik 0,56 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya," tutup Suhariyanto.