Sanko dan Lippo Cikarang Berencana Bangun Perumahan Orang Tua

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 01 Oktober 2016 | 18:40 WIB
Sanko dan Lippo Cikarang Berencana Bangun Perumahan Orang Tua
Peresmian Palm Springs Serviced Apartment di kawasan Casa De Lago, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (30/9/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setelah bekerja sama dalam proyek pembangunan Palm Springs Serviced Apartment, PT Sanko Soflan Indonesia akan kembali menggandeng PT Lippo Cikarang Tbk.

Dalam waktu tak lama lagi, Sanko bersama Lippo Cikarang akan menseriusi rencana untuk membangun kawasan nursing home atau perumahan yang khusus bagi konsumen dari kalangan orang tua.

"Kami telah membangun sekitar 273 nursing home di dunia dan sedang dalam tahap pembicaraan dengan Lippo Cikarang untuk bisa membangunnya di lokasi ini (Cikarang)," kata Chairman Sanko Soflan Holdings Seiichi Takahashi, dalam peresmian Palm Springs Serviced Apartment, di kawasan Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (30/9/2016).

PT Sanko Soflan Indonesia merupakan anak usah perusahaan asal Jepang bernama Sanko Soflan Holdings yang bergerak di sektor pembangunan nursing home atau rumah khusus orang tua.

Rencana tersebut dibenarkan oleh PT Lippo Cikarang Tbk. Sebab perumahan dengan segmen khusus untuk orang tua memang belum banyak digarap oleh pengembang properti atau developer lain yang ada di Indonesia.

"Di Indonesia, secara habit rumah khusus orang tua atau lansia ini belum banyak diminati. Oleh karena itu , kami akan membicarakan sambil melakukan riset terkait itu," ujar Direktur/Chief Marketing Officer PT Lippo Cikarang Tbk Stanley Ang dalam kesempatan yang sama.

Stanley menegaskan PT Lippo Cikarang siap membantu PT Sanko Soflan Indonesia untuk bisa membangun kawasan nursing home.

Pembicaraan terkait proyek rumah orang tua tersebut diakui Seiichi akan berlangsung dalam waktu dekat, namun dirinya dan pihak Lippo Cikarang masih enggan membeberkan detilnya.

"Sampai sekarang ini kami masih belum bisa bicara angka dulu. Karena masih dalam proses negoisasi atau pembicaraan," ujar Stanley Ang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI