Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) saat ini tengah mengerjakan proyek pembangunan pantai DKI Jakarta Tahap 2 sebagai upaya perlindungan terhadap ancaman banjir rob yang kerap terjadi diutara Jakarta akibat penurunan permukaan tanah (land subsidence) serta kenaikan muka air laut.
Kepala BBWS Ciliwung Cisadane T. Iskandar menyatakan proyek tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2017. "Kontrak yang direncanakan selesai April 2018, diusahakan selesai akhir tahun 2017. Percepatan 4 bulan dari kontrak," kata Iskandar dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/10/2016).
Ia menjelaskan proyek tersebut sudah dimulai pekerjaannya sejak Juli 2015 lalu dan saat ini telah mencapai progres sebesar 5 persen.
Lebih lanjut Ia menjelaskan proyek tahap 2 tersebut terdiri dari dua paket pekerjaan , yaitu Paket 1 yang berlokasi di Kelurahan Muara Baru (Pluit), Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dengan panjang tanggul 2.300 meter. Saat ini sudah 104 batang spun pile di paket 1 ini.
Paket 2 berlokasi di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dengan panjang tanggul 2.200 meter. Saat ini sudah 60 spun pile yang terpasang pada paket ini.
"Sebelumnya proyek Tahap 1, tanggul sudah dikerjakan sepanjang 75 meter dan selesai pada tahun 2014," jelasnya.
Menurutnya pembangunan Pengamanan Pantai DKI Jakarta Tahap 2 menggunakan spun pile (bulat) berdiameter 1,2 meter panjang 24 meter yang akan di pancang menggunakan metode inner boring dengan trase kearah laut kurang lebih 10 meter sampai 20 meter dari garis pantai.
"Menurut pihak Jepang, teknologi ini (inner boring), ini pertama kali di dunia dilakukan di laut," ujarnya.
Ia menambahkan nantinya di atas tanggul akan dibuat jalan untuk pejalan kaki, jalur sepeda, jalan inspeksi dan dermaga untuk perahu nelayan serta penataan lingkungan di wilayah sekitarnya.