Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Menkes Nila Moelok, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Bupati Garut Rudy Gunawan serta beberapa pejabat tinggi militer dan Polri meninjau secara langsung penanganan terhadap tanggap darurat bencana banjir di Garut, Jawa Barat, Kamis (29/9/2016).
Presiden Jokowi mengatakan, diperkirakan masih ada 19 orang yang masih dalam pencarian pihak Basarnas. "Sampai kapan akan berakhir nanti yang putuskan Basarnas," katanya.
Kemudian menurut Joko Widodo, untuk kerusakan tanggulnya tadi sudah dilakukan pengecekan dilapangan dan ternyata sudah dikerjakan. "Tadi saya cek dilapangan memang saya lihat sedang dikerjakan," terangnya.
Meski ada tanggul yang runtuh, namun ada juga tanggul di Sungai Cimanuk yang masih kokoh. Hal ini menurut Presiden berperan mengurangi jumlah kerusakan dan korban jiwa. "Untung ada tanggul" ujarnya.
Kemudian untuk air bersih menurutnya, memang ada instalasi air bersih masyarakat yang mengalami kerusakan. "Dan itu juga sedang dilakukan perbaikan, "ungkapnya
Sementara untuk pembangunan Rumah Susun bagi korban bencana kata Presidan Jokowi, tadi ditanyakan kepada Bupati Garut ternyata warga setuju untuk dibangun rumah susun. "Kalau masyarakat setuju maka saya putuskan dan instruksikan segera dibangun secepat cepatnya dua tower dan nantinya untuk ditempati masyarakat dan begitu pula yang di Sumedang,"tegasnya.
Dalam kunjungannya Presiden mengunjungi beberapa tempat yakni Posko Utama Tanggap Darurat Bencana Banjir di Kodim 0611/Garut, Pos Penanggulangan Bencana Banjir Kostrad, RSUD Dokter Slamet dan menemui para pengungsi di salah satu lokasi pengungsian yang berada di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
Pada kesempatan tersebut turut hadir Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangun Danis H Sumadilaga, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin, Direktur Sungai dan Pantai Hari Suprayogi dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S Atmawidjaja.