Industri kreatif di Indonesia, semakin berkembang. Namun sayangnya, tak semua insan kreatif memiliki peluang dan kesempatan untuk bisa mengenalkan karya-karyanya yang luar biasa. Bahkan banyak industri kreatif nasional mampu menghasilkan produk yang tak kalah dibandingkan dengan seniman mancanegara.
Tah hanya itu, nyatanya tak sedikit masyarakat yang lebih memilih untuk membeli atau menggunakan produk impor, karena terlihat lebih bergengsi dan trendi.
Untuk terus memberikan semangat berkreasi dan memajukan produk artisan lokal, kakak beradik Maggie Eddy dan Sarah Hutauruk mendirikan 2Madison. Sebuah galeri seni dan desain yang memamerkan, serta menjual berbagai karya seni, dari desainer dan artisan muda Indonesia.
"Dengan adanya 2Madison, saya ingin memperkenalkan seni di masyarakat, dengan nama 'Seni Terjangkau'. Bahwa seni itu untuk semua orang, bukan hanya kalangan tertentu saja," kata dia dalam Talk Show bertajuk 'To Grow Through Creative Collaboration' di 2Madison, Jakarta Selatan, Senin (26/9/2016).
Di dalam galeri seni ini, pengunjung bisa menemukan berbagai karya seni dari para artisan lokal, mulai dari furnitur dan dekorasi rumah, lukisan, aksesoris, mural, hingga produk fashion.
Menurut Maggy, dirinya tak hanya memfasilitasi para seniman untuk berjualan dan memamerkan karyanya di 2Madison, tapi juga memberikan berbagai ilmu melalui program-program dibuat 2Madison, seperti workshop, kontes juga mentorship.
"Saat ini ada 12 peserta baru yang saya asuh, semuanya brand baru. Setelah sebelumnya ada 18. Saya kenalkan mereka dengan dunia retail, jadi bukan hanya bikin karya saja. Tapi bisa komunikasi dengan pelanggan, sampai tentuin harga. Mereka sangat berbakat, butuh diperkenalkan, dikasih peluang," lanjut dia lagi.
Dalam kesempatan ini, 2Madison juga memperkenalkan lini fashion bernama Avenue dan meluncurkan koleksi wearable art, yang didesain atas kolaborasi bersama antara Maggie dan Ilustrator Diela Maharanie.
Busana-busana yang Maggie desain, mengambil material kain songket Sumatera Utara, yakni Ulos dengan gaya yang unik. Ia seakan memperlihatkan, bahwa kini Ulos bisa digunakan dalam keseharian, dengan memadukan Ulos dengan bahan denim dan katun.
"Ulos dari Batak tuh sering dilupakan. Sekarang ulos bisa dipakai kapan saja. Nggak hanya saat meninggal atau pernikahan," tambah dia.
Berbeda dari Maggie, Diela mengaplikasikan hasil gambar-gambarnya yang unik dan colourful ke dalam berbagai scarf berbahan satin dan notes. Adapula Emte, ilustrator buku cerita anak-anak dan The Popo, seniman mural yang karyanya terinpsirasi dari buah-buahan.
Tak ketinggalan Fashion Blogger Diana Rikasari yang juga turut menyumbang karya di 2Madison, berupa sepatu-sepatu rancangannya yang bernuansa tradisional dengan gaya modern.
Nantinya, artisan di bawah naungan 2Madison diberikan kesempatan untuk memamerkan karyanya dalam sebuah acara bertajuk 'BazArt #2' yang akan berlangsung pada 30 September - 2 Oktober 2016. Pada gelaran ini, akan hadir lebih dari 30 insan kreatif lndonesia yang sudah dikurasi secara khusus.