Kemudahan berbisnis di Indonesia sedang menjadi perhatian serius pemerintah. Kementerian Perdagangan berencana terus memperkuat kinerja sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi. Para pengusaha dalam dan luar negeri yang ingin mendapatkan penjelasan tentang fasilitas dan berbagai kemudahan berbisnis di Indonesia, bisa berkunjung ke Trade Expo Indonesia (TEI).
TEI digelar di JIExpo Kemayoran Jakarta pada 12-16 Oktober 2016. Dalam TEI tahun ini, akan dibuka Forum Trade, Tourism, and Investment (TTI) yang akan mengupas segala kemudahan berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Sejumlah menteri kabinet kerja dipastikan menghadiri acara prestisius ini.
TEI 2016 tak hanya sekadar pameran produk unggulan Indonesia. Kegiatan ini juga menjadi momentum bagi para pengusaha dalam dan luar negeri mendapatkan berbagai produk istimewa sekaligus fasilitasi bisnis dan ajang berbagi informasi. "TEI membuat beberapa rangkaian kegiatan yang sangat penting bagi pelaku usaha yaitu seminar TTI, regional discussion, talk show, business counseling, dan one-on-one meeting," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Arlinda kemarin, Senin (26/9/2016), di Jakarta.
Menurutnya, Forum TTI akan menjadi sarana transfer informasi terkini dari instansi terkait mengenai potensi di bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi, serta fasilitas kemudahan untuk melakukan bisnis di Indonesia. "Forum ini akan membangun sinergi aktif antara pemerintah dan dunia usaha dalam membuat kebijakan sebagai upaya meningkatkan kinerja di berbagai sektor," lanjut Arlinda.
Agenda perdana Forum TTI yang digelar 13 Oktober 2016 akan membahas tema "Strengthening the Competitiveness of Natural & Creative Products". Informasi mengenai paket kebijakan ekonomi yang memudahkan dunia usaha menjadi isu penting yang juga dibahas.
"Forum ini akan mengupas berbagai tantangan dan peluang perdagangan internasional, pariwisata, dan investasi sekaligus menawarkan solusi dan strategi, baik kepada pemerintah maupun dunia usaha," tutur Arlinda.
Sejumlah narasumber sekaligus menteri kabinet akan hadir yaitu Menteri Perdagangan, Menteri Pariwisata, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Ketua Umum KADIN Indonesia.
Pada hari yang sama, Forum TTI akan dilanjutkan dengan agenda regional discussion untuk berbagi informasi mengenai produk-produk potensial dan akses pasar ke luar negeri. Diskusi akan berfokus pada komoditas untuk memasuki pasar Eropa, Amerika, Asia, ASEAN, Australia, Timur Tengah, serta Afrika.
Kemendag akan menghadirkan importir sukses dari negara akreditasi dan pimpinan trading house. Perwakilan dari beberapa kantor promosi dagang, seperti Centre for the Promotion of Imports (CBI) Belanda, Swiss Import Promotion Programme (SIPPO) Swiss, Import Promotion Desk (IPD) Jerman, Trade Facilitation Office (TFO) Kanada, dan International Trade Centre (ITC) Swiss juga akan menjadi pembicara.
Secara paralel, juga akan digelar kegiatan one-on-one meeting. "Pertemuan ini bertujuan sebagai sarana konsultasi bagi calon investor dengan pemerintah pusat dan daerah tentang kebijakan dan peluang daerah untuk menjaring minat investasi," kata Arlinda.
Selain itu, yang berbeda dari penyelenggaraan Forum TTI tahun ini adalah talk show yang akan digelar pada 14-15 Oktober 2016. Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Gubernur Sulawesi Selatan, Gubernur Jawa Timur, dan Gubernur Jawa Tengah akan hadir sebagai narasumber yang akan membaur di pameran. Berbagai informasi mengenai kebijakan, peluang, dan strategi dari masing-masing instansi, serta isu teraktual yang terkait dengan peranan kementerian dan lembaga dalam peningkatan ekspor juga akan disampaikan dalam acara ini.
Optimalisasi Peran Atdag dan ITPC
Tidak kalah penting, Forum TTI menyediakan fasilitasi konsultasi individual dalam business counseling pada 14 Oktober 2016 oleh para Atase Perdagangan dan Kepala Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC). Fasilitasi meliputi peluang dan permasalahan ekspor yang dihadapi oleh para pelaku bisnis terkait dalam rangka akses serta penetrasi ke pasar luar negeri. Sebagian besar peserta adalah pengusaha, calon eksportir, dan eksportir. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini akan dibagi menjadi empat wilayah pasar, yaitu ASEAN dan Asia (non-ASEAN); Australia, Timur Tengah, dan Afrika; Eropa; dan Amerika. Pengelompokan ini bertujuan agar konsultasi terfokus pada pasar yang dituju.
“Para Atdag dan Kepala ITPC siap membantu pengusaha, baik calon eksportir maupun eksportir, untuk memberikan informasi mengenai peluang, tantangan, dan upaya penetrasi pasar luar negeri, serta persyaratan perdagangan dan kebijakan secara umum di wilayah akreditasinya,” tegas Arlinda.