Ini Sejumlah Prinsip yang Salah dan Menghambat Orang Jadi Kaya

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 26 September 2016 | 06:08 WIB
Ini Sejumlah Prinsip yang Salah dan Menghambat Orang Jadi Kaya
Motivator Tung Desem Waringin saat berbicara dalam seminar Financial Revolution di Jakarta, Jumat (23/9/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pengusaha sukses sekaligus motivator Tung Desem Waringin mengatakan bahwa kini banyak orang yang tak menyadari dirinya menganut sejumlah prinsip yang salah dalam menjalani kehidupan. Fatalnya, ketidakpahaman kesalahan mereka tanpa disadari justru menjadi faktor penghambat agar mereka bisa mencapai kekayaan dan kesuksesan. 

"Sebagai contoh, ada prinsip uang adalah akar dari segala kejahatan. Ini adalah prinsip yang salah karena uang bukanlah akar dari segala kejahatan yang dilakukan manusia," kata dalam seminar Financial Revolution di Jakarta, Jumat (23/9/2016).

Menurutnya, akar kejahatan adalah rasa cinta yang berlebihan terhadap uang. Rasa cinta itu bahkan melebihi rasa cinta kepada keluarga dan para sahabat kita dalam kehidupan. "Inilah yang membuat jadi akar kejahatan," ujar Tung.

Prinsip lain yang keliru adalah uang tidak bisa membeli cinta. Dalam kenyataannya, sangat lumrah dan manusiawi jika banyak, terutama perempuan bahwa mereka menginginkan pasangan hidupnya adalah seseorang dengan kondisi materi yang sukses. 

Prinsip lain yang juga fatal adalah lebih baik miskin ber-Tuhan daripada kaya tetapi tidak ber-Tuhan. Menurut Tung, ini seharusnya tidak perlu dipertentangkan. Bagaimanapun seseorang yang kaya akan memiliki peluang dan kemampuan yang jauh lebih besar untuk berbuat baik kepada sesamanya. 

Ada juga prinsip bahwa uang tidak menyelesaikan masalah. Menurut mantan senior vice president marketing Lippo Shop tersebut, setiap kehidupan manusia pasti akan ada masalah. Ini sudah menjadi kodrat yang ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

"Tetapi kalau memang sama-sama tetap ada masalah, bagaimanapun kondisi yang kaya jauh lebih baik hidupnya dibanding yang miskin," tutup Tung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI