Inilah Dua Penyebab Kemiskinan Pada Seseorang

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 26 September 2016 | 05:39 WIB
Inilah Dua Penyebab Kemiskinan Pada Seseorang
Motivator Tung Desem Waringin saat berbicara dalam seminar Financial Revolution di Jakarta, Jumat (23/9/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pengusaha sukses sekaligus motivator Tung Desem Waringin mengatakan bahwa penyebab kemiskinan yang menimpa seseorang sebetulnya disebabkan hanya dua hal. Pertama adalah ketimpangan pengetahuan, kedua adalah ketimpangan keberanian.

"Dua hal itulah sebetulnya yang secara umum menjadi penyebab kemiskinan terjadi pada seseorang," kata Tung dalam seminar financial revolution di Jakarta, Jumat (23/9/2016).

Menurutnya, tidak semua orang memang memiliki pengetahuan serta tips bagaimana cara berpikir yang tepat untuk menjadi kaya dan beternak uang. Di sisi lain, banyak orang yang berada dalam kondisi taraf ekonomi yang kurang namun enggan melakukan tindakan yang lebih berani dan berisiko. "Kebanyakan orang merasa nyaman dengan kondisi diri mereka yang ada saat ini. Sehingga sulit untuk keluar dari zona nyaman tersebut," ujar Tung.

Mantan bankir Bank Central Asia (BCA) Tbk tersebut juga menyoroti pola pendidikan di Tanah Air. Menurutnya, segala jenjang pendidikan mulai dari dasar hingga tinggi akan bermuara pada tujuan mencari uang setelah lulus kuliah. Sayangnya, bagaimana berpikir dan bertindak yang benar untuk mencari uang justru tidak pernah diajarkan di berbagai sekolah di Indonesia. "Ini sungguh aneh bin ajaib," jelas Tung.

Tung juga mengkritik kebijakan pemerintah selama ini dalam mengentaskan kemiskinan. Berbagai program yang ada sebelum ini, seperti beras miskin (raskin) hanya memberikan insentif pada saat seseorang sedang miskin. Menurutnya, kebijakan pemerintah selama ini adalah kebijakan yang salah.

Ia mengaku telah menyampaikan kritiknya kepada Menteri Sosial Khofifah Indah Parawansa. "Seharusnya pemerintah bukan menelurkan kebijakan yang sifatnya hanya membantu kalangan orang yang sedang miskin. Saya tidak pernah setuju dengan kebijakan semacam itu. Yang benar adalah bagaimana mengeluarkan kebijakan yang membuat orang yang semula miskin bisa menjadi kaya," tutup Tung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI