Aksi Korporasi Emiten BEI 2016 Tercatat Rp122,53 Triliun

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 26 September 2016 | 00:46 WIB
Aksi Korporasi Emiten BEI 2016 Tercatat Rp122,53 Triliun
Suasana perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total raihan dana yang didapatkan perusahaan dari aksi korporasi di pasar modal domestik sepanjang 2016 telah mencapai Rp122,538 triliun.

"Jumlah nilai aksi korporasi itu merupakan yang tertinggi sepanjang masa, melebihi pencapaian sepanjang tahun 2015 lalu yang mencapai Rp120,35 triliun," ujar Kepala Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam siaran pers, di Jakarta, Minggu (25/9/2016).

Ia merinci, dana yang didapatkan perusahaan dari pencatatan perdana saham perusahaan (initial public offering/IPO) berjumlah Rp9,5 triliun, penerbitan saham baru dari Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (right issue) sebesar Rp43,17 triliun, penerbitan waran Rp368 miliar, dan penerbitan obligasi sebesar Rp69,50 triliun.

Dia mengemukakan bahwa nilai emisi yang dicatatkan perusahaan dari penerbitan obligasi korporasi pada 2016 ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah, melebihi pencapaian nilai emisi obligasi korporasi pada 2012 lalu Rp69,45 triliun, serta Rp62,65 triliun pada 2015.

Pada 20 September 2016, lanjut dia, PT Waskita Beton Precast Tbk dengan kode perdagangan WSBP resmi mencatatkan sahamnya di BEI.

Sedangkan pada 23 September 2016, terdapat satu obligasi korporasi yang dicatatkan di BEI, yakni Obligasi Berkelanjutan I Surya Semesta Internusa Tahap I Tahun 2016 yang diterbitkan oleh PT Surya Semesta Internusa Tbk dengan nilai emisi Rp900 miliar.

Tercatat pula pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini atau periode 19-23 Oktober 2016 mengalami kenaikan 2,3 persen ke posisi 5.388,91 poin, dari 5.267,77 poin dibandingkan pekan lalu.

"Kapitalisasi pasar IHSG ikut mengalami pertumbuhan 2,55 persen menjadi Rp5.814,38 triliun pada akhir pekan ini, 23 September," kata Yulianto Aji Sadono.

Pada periode itu, lanjut dia, investor asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" Rp44 miliar. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI