Kunjungan kapal pesiar di lingkungan kerja PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) hingga paruh tahun2016 tercatat sebanyak 46 unit kapal pesiar dengan berat mencapat 2.721.597 Gross Tonnage (GT) yang membawa penumpang sekitar 55.586 turis manca negara. Berdasarkan data realisasi kunjungan kapal pesiar tersebut dalam beberapa tahun terakhir di pelabuhan-pelabuhan wilayah kerja Pelindo III menunjukkan tren positif.
Berdasarkan catatan, sepanjang tahun 2015 lalu tercatat sekurangnya sebanyak 130 kapal pesiar singgah melalui pelabuhan di wilayah kerja Pelindo III dengan membawa 128.574 turis manca negara dengan berat kapal mencapai 6.798.284 Gross Tonnage (GT).
Edi Priyanto Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mengatakan bahwa dominasi kunjungan kapal pesiar tersebut masih terjadi pada 3 pelabuhan yang memiliki hinterland wisata favorit yaitu diantaranya Pelabuhan Benoa Bali, Pelabuhan Lembar NTB, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Tanjung Tembaga Probolinggo dan Tanjung Perak Surabaya.
Hingga medio September 2016 ini, tercatat setidaknya sebanyak 28 kapal pesiar telah masuk melalui Pelabuhan Benoa Bali dengan membawa sekitar 38 ribu turis mancanegara, 14 kapal pesiar di Pelabuhan Lembar NTB dengan membawa sekitar 20 ribu turis dan 10 unit kapal pesiar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan membawa 12 ribu turis.
“Pelindo III terus melakukan pengembangan pelabuhan berbasis wisata khussunya pada pelabuhan yang menjadi favorit kunjungan kapal pesiar, karena hal tersebutmerupakan komitmen dalam mendukung pemerintah untuk mengembangkan pariwisata Indonesia”, jelas Edi dalam keterangan tertulis, Minggu (25/9/2016).
Pelabuhan Benoa menjadi pintu masuk bagi wisatawan asing yang berlibur ke Bali dengan menggunakan kapal pesiar. Pelabuhan tersebut menjadi pusat kapal pesiar (turn around cruise port). Artinya, para turis akan memulai perjalanannya dari Bali, kemudian ke sejumlah tujuan lainnya. Pelabuhan Benoa Bali terus dikembangkan, Pelindo III juga telah merencanakan akan menambah panjang dermaga untuk bersandarnya kapal pesiar, agar mampu disandari oleh kapal-kapal pesiar yang berukuran besar dan dengan panjang diatas 300 meter.
Pengembangan terminal cruise juga dilakukan di Lombok NTB, operator terminal Pelindo III telah merencanakan pembangunan pelabuhan bagi kapal pesiar baru di Gilimas. Perencanaan telah dilakukan dan perijinan telah dipenuhi, tahapan pembangunannya tinggal menunggu terbitnya Rencana Induk Pelabuhan (RIP) dari Kementrian Perhubungan.
Tak hanya Bali dan Lombok, Pelindo III juga mengembangkan Boom Marina Banyuwangi dengan mengemas menjadi kawasan marina yang terintegrasi agar semakin menarik untuk dikunjungi turis mancanegara. Pada tahun 2017 mendatang, agenda dua tahunan yang diikuti oleh puluhan kapal layar (yacht) yang tergabung dalam Fremantle Sailing Club di Australia Barat telah dijadwalkan untuk berlabuh kawasan Boom Marina Banyuwangi.
Kementerian Pariwisata sendiri telah menargetkan kedatangan kapal pesiar ke Indonesia hingga 400 kapal tahun 2016 ini. Peraturan-peraturan pemerintah yang telah diterbitkan diharapkan dapat mempermudah kedatangan turis asing kapal pesiar, dua peraturan diantaranya adalahperaturan presiden tentang bebas visa 90 negara dan kemudahan masuknya kapal pesiar.
Demikian juga dengan adanya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pemberian Kemudahan Bagi Wisatawan dengan Menggunakan Kapal Pesiar (cruise ship) Berbendera Asing yakni kapal pesiar berbendera asing dapat mengangkut wisatawan di pelabuhan dalam negeri untuk berwisata.