Pejabat Kementerian PUPR Diminta Pantau Proyek Infrastruktur

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 24 September 2016 | 02:52 WIB
Pejabat Kementerian PUPR Diminta Pantau Proyek Infrastruktur
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menginstruksikan pejabat Kementerian PUPR sering turun ke lapangan melihat progres percepatan pembangunan infrastruktur yang sedang dikebut penyelesaiannya yang lokasinya tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut diperlukan untuk memastikan target pembangunan infrastruktur bisa tercapai dimana progress fisiknya saat ini telah mencapai 55,69 persen dan realisasi keuangan mencapai 49,11 persen.

“Jangan hanya duduk manis saja, tetapi harus turun ke lapangan untuk mengontrol jalan, irigasi dan lainnya” katanya pada saat memberikan sambutan acara pelantikan Pejabat Tinggi Madya di Kementerian PUPR, Jakarta Rabu (21/9/2016).

Disamping itu Menteri Basuki juga menginstruksikan kepada mitra kerja Kementerian PUPR yakni kontraktor di lapangan untuk menambah waktu kerja menjadi 3 shift kerja per hari selama satu minggu penuh, menambah peralatan, menambah tenaga kerja dan mendorong penggunaan material pabrikasi. Kepada konsultan pengawas, Menteri Basuki minta untuk dilakukan peningkatan pengawasan dilapangan. “Konsultan pengawas jangan hanya jadi backpackers (turis)” tegasnya.

Usai acara pelantikan, Menteri Basuki memerintahkan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso untuk meninjau lokasi banjir bandang di Kabupaten Garut dan mengambil langkah-langkah tanggap darurat berkordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan lembaga terkait lainnya.

Sementara itu ruas jalan nasional di Cadas Pangeran, Sumedang, Jawa Barat yang sempat tertimbun longsor sejak Selasa (20/9) malam akibat bencana banjir bandang, telah bisa dilalui kendaraan bermotor pada Rabu (21/9/2016) siang. Penangangan longsor tersebut dilakukan secara bersama-sama oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah VI, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Bambang Hartadi menyebutkan, pasca kejadian longsor, pihaknya langsung mengerahkan kendaraan berupa satu unit mobil pick-up, tiga unit dump truck, satu unit truck crane, satu unit excavator serta peralatan lainnya. Bambang menambahkan, dirinya juga mendapatkan bantuan pelatan dari dinas kabupaten seperti satu unit excavator, satu unit back-hoe dan satu unit loader.

“Kami juga mendapatkan bantuan loader dari Jasa Marga, lalu empat unit mobil pemadam kebakaran dari dinas kabupaten bandung,” sambungnya.

Ruas jalan nasional Cadas Pangeran berada di wilayah ruas penanganan jalan Pembuat Komitmen Bandung-Cileunyi-Jatinangor. Ruas jalan yang tertimbun antara lain pada titik ruas jalan Jatinangor-batas Kota Sumedang Km.Bdg 36+300; Km.Bdg 36+350; Km.Bdg 36+750; Km.Bdg 37+700; Km.Bdg 37+780; Km.Bdg 38+400 ( lokasi tebing/lajur dari Bandung ke arah Sumedang).

Curah hujan yang cukup tinggi membuat terjadinya longsoran tanah dan bebatuan serta pohon-pohon tumbang dari tebing yang jatuh menutupi badan jalan (saluran, bahu dan bahu jalan), sehingga lalu lintas tertutup tidak bisa dilintasi kendaraan.

“Pada saat malam itu juga oleh tim kami bersama-sama dengan Kepolisian Sumedang, Dinas PU Kabupaten Sumedang, Basarnas dan Perhutani dengan melakukan pembersihan terhadap tanah, bebatuan dan pohon-pohon yang tumbang serta pengamanan lokasi terhadap jalur lalu lintas dengan diberlakukan jalur lalu lintas di tutup baik ke arah Sumedang ataupun arah Bandung dengan mengalihkan melalui jalur Rancakalong-Cipali,” ungkap Bambang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI