Lahan Tol Medan - Tebing Tinggi Ditargetkan Tuntas Akhir 2016

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 21 September 2016 | 09:08 WIB
Lahan Tol Medan - Tebing Tinggi Ditargetkan Tuntas Akhir 2016
Pembangunan jalan tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi di Sumatera Utara. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W. Khusaini menargetkan pada Desember 2016, permasalahan kebutuhan tanah untuk Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) ditargetkan selesai.

"Kita optimis bulan Desember mudah-mudahan kalau tidak ada kendala akan beres,” kata Hediyanto saat meninjau lokasi pembangunan Tol MKTT dan Tol Medan Binjai guna melihat perkembangan konstruksi kedua tol tersebut secara langsung didampingi Kepala BPJT, Hery TZ, serta Kepala BBPJN II Sumut, Paul Ames, pekan lalu melalui keterangan tertulis, Selasa (20/9/2016).

Tol MKTT sepanjang 61.75 km dibagi menjadi tujuh seksi. Seksi I dan II dibangun oleh pemerintah menggunakan Loan dari China yakni Medan-Parbarakan-Kuala Namu sepanjang 17.8 km dengan progres saat ini 51,6 persen. Sisanya oleh PT. Jasa Marga Kualanamu Tol (JMKT) yakni Parbarakan-Tebing Tinggi sepanjang 43.95 km dengan progres konstruksi 49,2 persen.

Saat ini progres pengadaan lahan ruas Medan – Kuala Namu mencapai 87,40%. Sementara pada ruas Parbarakan- Tebing Tinggi progresnya sudah mencapai 87.51 persen. Jika target pembebasan lahan bisa dipenuhi, Hediyanto berharap pada Juni 2017 untuk Seksi Medan-Kualanamu bisa dioperasikan. Sementara untuk Tol MKTT secara keseluruhan ditargetkan dapat beroperasi pada 2018. 

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Bina Marga juga meninjau pengerjaan Tol Medan – Binjai. Dia menerangkan bahwa secara umum pembebasan lahan di Tol Medan-Binjai sudah bagus bahkan dirinya optimis bisa selesai pada Desember 2016.

“Hampir 90 persen sudah selesai yang sisi Binjai seksi 2 dan 3. Sementara seksi 1 yang kearah Medan memang masih menunggu proses karena masih banyak bidang-bidang tanah yang perlu kita bebaskan. Tapi intinya tidak terganggu lagi kontraktor bekerja,” jelas Hediyanto.

Untuk pembebasan lahan, tantangan terbesarnya berada di dalam kota Medan. Pihaknya mendata ada tanah sekitar 2 km yang belum dibebaskan. Namun apabila pembebasan lahan sesuai jadwal 2 ruas tol ini siap beroperasi di 2018.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI