Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana PT Waskita Beton Precast Tbk dengan kode perdagangan WSBP sebagai emiten ke-12 di tahun 2016.
"WSBP merupakan anak usaha BUMN, pencatatan dan perdagangan saham WSBP di BEI merupakan emiten saham ke 533 yang tercatat di bursa sampai dengan saat ini," kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Selasa (20/9/2016).
Ia mengemukakan bahwa hal-hal yang penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan tercatat diantaranya menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (GCG) yang mencakup aspek transparansi, akuntablitas, independen serta melakukan keterbukaan informasi baik kepada Bursa maupun kepada publik.
"Semoga saham PT Waskita Beton Precast Tbk menjadi salah satu saham yang terus menjadi pilihan investor dan manajemen investasi dalam menentukan portofolionya," katanya.
Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana mengatakan sekitar 56 persen dari dana IPO rencananya akan digunakan sebagai modal kerja dalam rangka mengerjakan proyek konstruksi yang didanai kontrak turnkey, yang akan digunakan untuk kegiatan operasional proyek. Sementara sisanya sekitar 44 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam pengembangan usaha.
"WSBP menargetkan kontrak baru sebesar Rp7,7 triliun di sepanjang tahun 2016 ini," katanya.
Dalam aksi korporasi itu, perseroan melepas sebanyak 10.544.463.000 lembar saham baru atau sekitar 40 persen dari modal ditempatkan di harga perdana Rp490 per lembar. Dengan demikian, perolehan dana hasil IPO mencapai sekitar Rp5,1 triliun.
Dalam perdagangan perdana di BEI, harga saham WSBP mengalami kenaikan sekitar 19,39 persen dari harga perdana menjadi Rp585 per saham. Dalam proses IPO, perseroan menunjuk PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT BNI Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. (Antara)