Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan pelatihan pemeliharaan jalan kepada sebanyak 10 pegawai Kementerian Pekerjaan Umum, Transportasi dan Komunikasi (PUTK) Republik Demokratik of Timor Leste (RDTL) selama empat minggu di Bandung dari 19 September-14 Oktober 2016. Pelatihan Batch(tahap) III yang bertajuk “Capacity Development Project On Road Maintenance of Timor Leste” tersebut terlaksana melalui kerjasama Selatan-Selatan dan kerjasama segitiga antara Pemerintah Indonesia, Timor Leste dan Japan International Corporation Agency (JICA).
"Kegiatan ini adalah untuk memperkuat kapasitas teknis dari Direktorat Jalan, Jembatan dan Pengendalian Banjir Kementerian PU Timor Leste. Pada akhir training peserta diharapkan dapat memiliki ketrampilan dan kemampuan teknik yang relevan dan pengetahuan tentang pembangunan jalan dan jembatan," tutur Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR, S Bellafolijani Adimiharja di Bandung, Jawa Barat, Senin (19/9/2016).
Bellafolijani mengatakan, khusus batch 3 ini diharapkan, peserta akan menghasilkan dua output yaitu tersusunnya organisasi pemeliharaan rutin dan tersusunnya guideline dari beberapa pekerjaan pemeliharaan rutin yang nantinya akan dipandu oleh instruktur berpengalaman. "Kerjasama ini memang sudah memasuki batch III dan akan ada tindak lanjut lainnya, tidak hanya di bidang jalan saja namun juga bidang Cipta Karya, Perumahan dan Sumber Daya Air," tuturnya.
Bagi Kementerian PUPR, ia mengatakan, kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk menjadikan sistem pengajaran yang dilaksanakan tersebut sebagai model bagi pengajaran-pengajaran lainnya di Kementerian PUPR.
Direktur Jenderal Pekerjaan Umum Kementerian PUTK RDTL, Jose Gaspar Dos Reis Correira Piedade mengatakan bahwa pihaknya sangat menyambut baik kegiatan tersebut dan saat ini juga akan dilaksanakan kerjasama di bidang lainnya, seperti di bidang Cipta Karya dan Sumber Daya Air.
"Timor leste adalah negara baru, sudah tentu kita memerlukan SDM yang terampil, oleh karena itu Kementerian PUTK sudah rancang kerjasama seperti ini karena Indonesia juga bersedia membantu dalam memberikan pelatihan," kata Jose.
Jose menambahkan, saat ini pun SDM yang melaksanakan roda pembangunan di Timor Leste mayoritas merupakan sarjana teknik dari Universitas terkenal di Indonesia, bahkan kontraktor-kontraktor yang membangun jalan di sana mayoritas BUMN dari Indonesia.