Pembangunan Bendungan Bener Dimulai Lebih Cepat Tahun 2017

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 20 September 2016 | 09:16 WIB
Pembangunan Bendungan Bener Dimulai Lebih Cepat Tahun 2017
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Tri Bayu Adji. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pemerintah menargetkan Bendungan Bener yang berlokasi di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah akan dimulai pembangunannya atau groundbreaking lebih cepat yakni akhir tahun 2017. Maju dari waktu yang dijadwalkan yaitu di tahun 2018. Hal tersebut diungkapkan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Tri Bayu Adji di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

"Jadi memang targetnya 2018 groundbreaking namun saya majukan di akhir 2017. Programnya di 2017 secara teknis akan disertifikasi karena semua bendungan harus ikut sertifikasi," tutur Tri dalam keterangan tertulis, Minggu (18/9/2016).

Dikatakan Tri, bahwa saat ini desainnya sudah selesai, namun pihaknya melakukan penambahan pengujian untuk geologinya. Diharapkan pengujian geologi, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Land Acquisition and Resettlement Action Plan  (LARAP) selesai tahun ini.

"Sekarang desainnya sudah jadi tapi kami merasa kurang mantap didalam geologinya jadi sekarang sedang dilakukan penambahan pengujian untuk geologi. Saya berharap bahwa geologi, AMDAL dan LARAP-nya tahun ini selesai kami akan koordinasikan dengan (pemerintah) daerah untuk usulan pembebasan lahannya," tutur Tri.

Tri mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang terkena dampak, dan sampai saat ini masyarakat menyambut baik pembangunan bendungan Bener.

"Dibutuhkan lahan seluas 400 hektar dan itu kebanyakan milik masyarakat, sudah disosialisasikan dan masyarakat bisa menerima bahkan menanyakan kapan dibebaskan. Jadi secara prinsip pembebasan tidak ada kesulitan," tambah Tri.

Nantinya, kata Tri, masyarakat terdampak akan difasilitasi oleh BBWS Serayu Opak untuk pemindahan pemukimannya. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bahwa dalam pembebasan lahan, masyarakat terdampak harus meningkat taraf hidupnya menjadi lebih baik.

"Setelah LARAP-nya selesai, lalu ketahuan yang dibebaskan mau dipindahkan ke mana nanti difasilitasi. Bendungan ini nantinya ada daerah irigasi dan kita buatkan salurannya. Untuk pemukimannya nanti dilengkapi fasilitas sosial dan umum. Biaya relokasi ini sudah masuk ke dalam pembiayaan konstruksi bendungan," tutur Tri.

Tri menambahkan, termasuk LARAP diperkirakan total biaya konstruksi bendungan Bener mencapai Rp 1,2 triliun. Bendungan Bener akan mempunyai manfaat mengairi lahan irigasi seluas 15.519 ha, dimana diharapkan jumlah panen dapat meningkat pada area irigasi eksisting seluas 13.579 ha disamping menambah daerah irigasi baru seluas 1.940 ha.

Selain itu juga dapat menyuplai air baku untuk keperluan rumah tangga, kota dan industri sebesar 1500 liter perdetik ke 10 kecamatan di Kabupaten Purworejo, 3 Kecamatan di Kabupaten Kebumen dan 2 Kecamatan di kabupaten Kulon Progo. Bendungan tersebut juga mempunyai potensi menyuplai energi listrik sebesar 6 MW selain fungsi lainnya seperti perikanan, pariwisata dan konservasi DAS Bogowonto di bagian hulu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI