Laut Indonesia Rusak, Stok Pangan Dunia Terancam

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 17 September 2016 | 13:55 WIB
Laut Indonesia Rusak, Stok Pangan Dunia Terancam
Pantai Pangandaran di Jawa Barat. [Dok DPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Organisasi pelestarian lingkungan World Wide Fund for Nature (WWF) Internasional menganugerahkan 'Leaders for a Living Planet Awards' kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden WWF Internasional, Yolanda Kakabadse kepada Susi di WWF Building, Washington DC pada Jum'at siang (16/9/2016) waktu setempat, bersamaan dengan berlangsungnya “Our Ocean Conference” yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

“Ibu Susi Pudjiastuti telah mendedikasikan waktunya selama ini untuk memberantas praktek perikanan yang tidak sah, mendorong pengelolaan perikanan berkelanjutan berbasis ilmiah, dan memperkuat kesehatan laut dengan memperluas jejaring kawasan konservasi perairan. Beliau adalah tokoh yang berjuang untuk melindungi kesehatan laut Indonesia.”, ungkap Yolanda dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/9/2016).

Penghargaan yang sangat prestisius tersebut diberikan WWF Internasional berkat komitmen dan konsistensi Susi dalam menjaga kedaulatan dan keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia melalui kebijakan pemberantasan praktek perikanan yang tidak sah, tidak dilaporkan dan tidak diatur (Illegal, Unregulated and Unreported Fishing/IUUF).

Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Yayasan WWF Indonesia Kemal Stamboel, pada kesempatan lain di Jakarta mengungkapkan kebanggaannya atas ketegasan Susi dalam memerangi praktek perikanan yang tidak sah dan mendukung secara penuh atas upaya-upaya yang dilakukan.

"Kami berbangga bahwa langkah tegas Ibu Susi Pudjiastuti memerangi praktek perikanan yang tidak sah, tidak dilaporkan dan tidak diatur mendapat pengakuan global sebagai bagian dari upaya konservasi dalam menjaga dan menjamin keberlanjutan kekayaan laut Indonesia. Dukungan penuh akan selalu kami berikan agar Ibu Susi Pudjiastuti beserta seluruh jajarannya semakin memantapkan usaha ini termasuk untuk menambah luasan kawasan konservasi perairan dan pengelolaannya yang efektif", tutur Kemal.

Hal itu memang tidak terlepas dari perhatian WWF terhadap kondisi perikanan Indonesia yang sangat memprihatinkan, akibat maraknya kegiatan IUUF sebelum Susi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Seperti diketahui, sebagian besar kegiatan penangkapan ikan secara ilegal ini dilakukan oleh kapal-kapal asing yang sebagian besar bekerjasama dengan orang-orang Indonesia yang tidak bertanggung jawab.

Ketika Susi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, tidak perlu menunggu lama untuk melakukan beberapa program startegis dalam me-recover kondisi perikanan Indonesia ke arah yang sustainable. Seperti di minggu pertama menjabat, Susi langsung mencanangkan tiga pilar pembangunan kelautan dan perikanan yaitu Sovereignty (kedaulatan), Sustainability (keberlanjutan) dan Prosperity (Kesejahtaraan).

Dalam beberapa kesempatan, Susi memang kerap menegaskan bahwa kedalutan Indonesia dalam melakukan pengelolaan sumberdaya alam termasuk sumberdaya perikanan adalah suatu “keniscayaan” yang harus dilakukan dengan harga mati, tidak ada kompromi dengan “kedaulatan”. Kesuksesan dalam mempertahankan kedaulatan adalah merupakan kunci sukses menumbuhkan jati diri dan harga diri bangsa untuk membangun ekonomi Indonesia.

"Setelah kita berdaulat penuh, maka Indonesia dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka akan mampu melakukan pengelolaan sumberdaya alam secara efisien, efektif dan lestari. Bila kedaulatan dan keberlanjutan sudah terbentuk maka dengan ditopang oleh spirit keadilan maka kesejahteraan bangsa Indonesia khususnya kelompok yang masih tertinggal dari para nelayan (small scale fisheries) akan segera terwujud", tegas Susi.

Kebijakan pemerintah Indonesia dalam memberantas IUUF juga mendapat dukungan yang sangat luas, bukan hanya di Indonesia akan tetapi juga negara-negara lain yang sangat memahami akan bahayanya IUUF terhadap kondisi perikanan global. Negara-negara di dunia sangat menyadari bahwa laut Indonesia adalah merupakan salah satu sumber perikanan dunia, maka ketika kondisi laut dan perikanan Indonesia rusak maka akan menjadi ancaman bagi stok pangan dunia (food security).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI