Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa nilai impor Indonesia Agustus 2016 mencapai 12,34 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 36,84 persen apabila dibandingkan Juli 2016. Namun capaian tersebut menunjukkan penurunan 0,49 persen jika dibandingkan Agustus 2015.
"Impor nonmigas Agustus 2016 mencapai 10,58 miliar Dolar AS atau naik 40,90 persen jika dibandingkan Juli 2016. Demikian pula apabila dibandingkan Agustus 2015 naik 2,84 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo dalam keterangan tertulis, Kamis (15/9/2016).
Impor migas Agustus 2016 mencapai 1,76 miliar Dolar atau naik 16,55 persen jika dibandingkan Juli 2016, namun turun 16,71 persen jika dibandingkan Agustus 2015.
Secara kumulatif nilai impor Januari–Agustus 2016 mencapai 87,35 miliar Dolar AS atau turun 9,42 persen dibanding periode yang sama tahun 2015. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas 11,96 miliar Dolar AS (turun 31,64 persen) dan nonmigas 75,39 miliar Dolar AS (turun 4,49 persen).
Peningkatan impor nonmigas terbesar Agustus 2016 adalah golongan mesin dan peralatan mekanik 559,7 juta Dolar AS (41,68 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung 37,2 juta Dolar AS (35,63 persen).
Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar Januari–Agustus 2016 adalah Cina dengan nilai 19,45 miliar Dolar AS (25,80 persen), Jepang 8,42 miliar Dolar AS (11,17 persen), dan Thailand 5,90 miliar Dolar AS (7,83 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 21,84 persen, sementara dari Uni Eropa 9,27 persen.
Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Agustus 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 10,74 persen dan 12,86 persen. Sebaliknya impor golongan barang konsumsi meningkat 11,79 persen.