Indeks Saham Jerman Melemah

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 15 September 2016 | 09:35 WIB
Indeks Saham Jerman Melemah
Suasana bursa saham Frankfurt, Jerman. [Antara/Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (14/9/2016) ditutup turun sebesar 69 poin atau 1,33 persen ke level 5.146 setelah bergerak di antara 5.128-5.189. Sebanyak 77 saham naik, 220 saham turun, 76 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 7.013 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp 1.010 miliar.

 Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri, Kamis (15/9/2016).

Pasar Eropa menguat sementara indeks Jerman melemah saat penutupan merespon data ekonomi terbaru dari masing-masing area. Indeks FTSE Inggris mencatat penguatan moderat setelah data menunjukkan pasar tenaga kerja yang solid pascaBrexit dan penguatan saham-saham tambang. Investor merespon positif laporan yang menunjukkan tingkat pengangguran Inggris yang turun jadi 4,9 persen dan penambahan 174.000 pekerja dalam periode bulan Juli. "FTSE menguat 0,12 persen ke level 6,673. CAC melemah 0,39 persen ke level 4,370. Sementara DAX melemah 0,08 persen di level 10.378," kata Kiswoyo.

Pasar Amerika ditutup melemah, tertekan oleh pelemahan sektor energi, seiring penurunan tajam harga minyak kendati datasuplai yang bullish. Bank sentral AS dijadwalkan untuk bertemu pekan depan dan mengumumkan keputusan terkait kebijakan moneternya. Dow Jones ditutup melemah 0.18 persen di level 18,034. S&P melemah 0.06% di level 2,125.Sementara Nasdaq berhasil ditutup menguat 0.49% ke level 4,746. naik sekitar 0.3 persen seiring rally pada saham Apple sebesar 3.6 persen.

Adapun di Indonesia, pemerintah akhirnya merampungkan aturan tentang acuan harga pangan. Lewat Peraturan Menteri Perdagangan No 63/2016, ada tujuh harga bahan makanan pokok yang diatur harganya. Yakni beras, jagung, kedelai, gula, cabai, bawang me-rah dan daging sapi atau daging kerbau. Ada dua harga acuan atas tujuh komodi-tas pangan tersebut. Pertama, di tingkat petani, yakni penetapan harga pem-belian pemerintah (HPP) atau floor price. Kedua, harga di tingkat konsumen lewat harga eceran tertinggi (HET) atau ceiling price. Intervensi harga beras, jagung, dan kedelai dilakukan Bulog. Empat komoditas lain: gula, bawang merah, cabai dan daging sapi dilakukan Badan Usaha Milik Daerah dan swasta yang ditunjuk.

REKOMENDASI

TERKINI