Suara.com - Money is not everything, but everything need money. Terjemahan bebasnya, suka enggak suka tetap saja semua orang butuh duit. Gagal kelola duit maka kebangkrutan di depan mata.
Mengalami kebangkrutan adalah hal yang paling dihindari kebanyakan orang. Yang dibayangkan adalah hidup serba menderita dan susah. Inilah alasan mengapa perlu membekali diri dengan pelajaran keuangan. Tak usah muluk-muluk berkonsultasi dengan pakar keuangan atau daftar kursus
Ternyata pelajaran soal keuangan bisa datang dari berbagai macam situasi. Bisa dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Hanya saja pelajaran itu kadang berlaku dalam kurun waktu tertentu saja.
Tapi tak usah khawatir. Berikut ini ada lho pelajaran keuangan yang berlaku selamanya dan tak lekang oleh zaman.
1. Pekerjaan adalah investasi terbesar
Bersyukurlah bila masih bisa bekerja. Di saat bersamaan, di luar sana masih banyak orang yang tak punya pekerjaan. Konteks bekerja di sini bukan dalam pengertian sempit menjadi pekerja kantoran. Apa pun pekerjaan yang menghasilan uang, maka itu adalah investasi terbesar.
Bekerja adalah aset yang paling penting untuk masa depan. Jangan sia-siakan dan rawatlah dengan serius.
2. Uang melimpah bukan syarat utama kebahagiaan
Sudah banyak orang bilang uang tak bisa beli kebahagiaan. Tapi jangan lupakan pula, uang bisa menjadi sarana mencapai kebahagiaan. Poin yang disebut terakhir ini yang perlu digarisbawahi. Kebahagiaan bisa dicapai jika diikuti dengan kemampuan mengelola keuangan. Tanpa rencana keuangan yang jitu, bisa jadi semua target yang hendak dicapai bisa meleset semua. Dan yang paling parah, mengalami kebangkrutan.
3. Kendalikan nafsu
Mengendalikan hawa nafsu! Inilah pelajaran penting dalam mengelola keuangan. Bedakan antara keinginan dan kebutuhan. Kemampuan membedakan dua hal itu yang menjadi pondasi kesuksesan mengelola keuangan.
Seseorang bakal mudah mengalami kondisi keuangan yang carut marut bila porsi ‘keinginan’ lebih mendominasi ketimbang ‘kebutuhan’. Hidup serba hedonis yang sering kali membawa seseorang ke jurang kebangkrutan.
4. Bolah berutang asal mampu bayar
Berutang bukan aib. Tapi akan menjadi aib jika tak mampu bayar. Prinsip ini yang sebaiknya ditekankan di awal ketika memutuskan untuk berutang. Godaan berutang memang luar biasa besar. Belakangan ini banyak sekali fasilitas pinjaman yang menawarkan kemudahan. Hanya tetap kedepankan logika.
Kalkulasi tetap penting. Jawab dulu tiga pertanyaan ini. Pertama, apa tujuan berutang. Kedua, apakah utang itu membebani pengeluaran. Ketiga, kepada siapa utang itu dibuat.
5. Pasti kita bisa lebih baik
Bangun motivasi pada diri sendiri kalau selalu ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam pelajaran soal keuangan, motivasi ini bisa diadopsi untuk lebih baik dalam bekerja dan menata finansial.
Terlebih bagi yang sudah berkeluarga di mana ada tanggungan. Mereka akan ikut menanggung risiko bila salah dalam memutuskan keuangan.
Itulah lima nasihat bijak seputar keuangan yang berlaku kini dan di masa depan. Nasihat yang sangat relevan dengan kehidupan yang naik dan turun.
Baca juga artikel DuitPintar lainnya:
Strategi Atur Keuangan bagi Korban PHK
Percayakah Uang Bisa Beli Kebahagiaan?
Cara Kelola Utang yang Baik Biar Jauh dari Was-was
Published by Duitpintar.com |