Di sisi lain, Rodjih mengingatkan, perkembangan perdagangan dunia semakin memberikan ruang gerak yang terbatas untuk melakukan kebijakan yang bersifat proteksi, namun sebaliknya yang terjadi adalah dorongan agar pasar semakin terbuka. “Hal ini menuntut kita untuk meningkatkan daya saing agar industri kita dapat bertahan dan unggul dalam persaingan global,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Rodjih, pemerintah akan mengambil langkah seperti pembangunan infrastruktur, energi dan transportasi serta fasilitasi lainnya yang dapat mendongkrak keunggulan kompetitif industri nasional. “Selain itu, diharapkan industri kita terus melakukan peningkatan efisiensi dan produktivitas, karena kami meyakini industri dalam negeri khususnya sektor elektronika masih memiliki ruang dan peluang untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Panasonic Manufacturing Indonesia Ichiro Suganuma mengatakan, perusahaan telah mengekspor produk pompa air ke berbagai negara, antara lain Vietnam,Malaysia, Myanmar, Panama, dan Suriname. Selain itu, ekspor perdana ke Timur Tengah telah dilakukanbulan lalu. Dalam waktu dekat, pasar ekspor akan terus dikembangkan termasuk ke negara-negaradi Afrika.
“Perusahaan juga berkomitmen mengembangkan bisnis pompa air mencapai 15 miliar Yen pada tahun 2020. Hal ini sejalan dengan slogan perusahaan, yakni A better life, a better world,” ujarnya. Untuk memproduksi pompa air, PT Panasonic Manufacturing Indonesia mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 660 orang.